Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Kali Lamong di Gresik Meluas, Rendam 1.133 Rumah Warga di 16 Desa

Kompas.com - 02/05/2019, 17:54 WIB
Hamzah Arfah,
Rachmawati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda empat kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus meluas. Sebelumnya dilaporkan enam desa terdampak banjir di Kecamatan Benjeng, namun kini ada 16 desa yang terdampak banjir

Camat Benjeng, Arip Wicaksono mengatakan desa terdampak banjir di wilayahnya bertambah sepuluh desa, dari yang sebelumnya hanya melanda Desa Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, dan Lundo.

"Sekarang sudah menjadi 16 desa (kebanjiran). Selain enam itu, ada juga Desa Balongtunjung, Balongmojo, Gluranploso, Bengkelolor, Dermo, Kedungsekar, Klampok, Karangankidul, Sirnoboyo, dan juga Desa Banter," kata Arip saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Luapan Kali Lamong di Gresik Rendam Ribuan Rumah Warga dan Fasilitas Umum di Empat Kecamatan

Arip juga menyatakan, genangan air merendam sejumlah rumah penduduk, fasilitas umum, dan juga jalan poros desa maupun jalan raya di sepuluh desa terdampak tersebut.

Dari catatan pihak kecamatan, untuk 1.333 rumah yang terdampak banjir luapan Kali Lamong.

"Untuk ketinggian air berbeda-beda di setiap desa, antara 30 hingga 80 sentimeter. Tapi ada juga yang sampai 100 sentimeter seperti di Desa Balongmojo. Air juga merendam SDN Dermo dan tempat ibadah yang ada di Desa Kedungsekar," terangnya.

Baca juga: Luapan Kali Lamong di Gresik Rendam 1.070 Rumah Warga di Enam Desa

Untuk memantau kondisi daerah terdampak banjir, jajaran BPBD Gresik juga sudah mendirikan pos lapangan di dua lokasi, yakni di Balai Desa Munggugianti di Kecamatan Benjeng dan juga Balai Desa Morowudi di Kecamatan Cerme.

"Kami akan terus siagakan anggota di lapangan untuk memantau kondisi yang terjadi, serta membantu warga yang membutuhkan," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com