Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Polisi Gugur di Pemilu 2019, Naik 100 Persen dari Pemilu 2014

Kompas.com - 25/04/2019, 15:00 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, anggota kepolisian yang gugur mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2019 naik 100 persen dibandingkan Pemilu 2014.

Desain pemilu serentak yang mengakibatkan kelelahan fisik dinilai menjadi faktor utama.

"Saat ini mengalami peningkatan 100 persen. Di 2014, total ada delapan anggota kepolisian yang gugur, saat ini di Pemilu 2019 update-nya sudah ada 16 orang," ujar Dedi di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: Polri: Seorang Polisi di Kepri Gugur Saat Amankan Surat Suara Pemilu

 

Dedi menjelaskan, kenaikkan 100 persen anggota kepolisian yang gugur tersebut diakibatkan karena penyelenggaraan Pemilu 2019 memiliki durasi waktu yang lama dibandingkan Pemilu 2014.

Kepolisian sendiri bertugas mengamankan tempat pemungutan suara (TPS), penghitungan dan pengawalan surat suara.

Kalau Pemilu 2014, lanjutnya, sebagian besar proses pelaksanaannya selesai pada sore hari. Artinya, pada malam hari sudah tidak ada lagi penghitungan surat suara dan tinggal mengamankan surat suara yang akan dikirim ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Baca juga: 15 Polisi Gugur, Polri Evaluasi Pengamanan Pemilu

 

"Kalau yang tahun 2019 ini, penghitungan bisa sampai sekian lama kan, penghitungannya bisa sampai 8 jam bahkan sampai pagi baru selesai. Pagi selesai, kemudian cek lagi seluruh kelengkapan dan surat suara, kemudian kawal lagi ke PPK," jelasnya.

Dedi menyebutkan, anggota kepolisian yang bertugas dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 totalnya ada 271.880 personil untuk menjaga 813.000 TPS.

Adapun untuk info terkini, anggota kepolisian yang gugur dalam mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2019 ada 16 orang.

Baca juga: 15 Anggota Polri yang Gugur Saat Amankan Pemilu Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan

 

"Sampai dengan hari ini ada 16 orang, 1 lagi gugur tadi pagi jam 05.30 atas nama Bripka Roma," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, anggota polisi tersebut gugur karena kelelahan setelah melakukan pengamanan bersama PPK di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Kompas TV Tim Inafis Polda Sumatera Barat melakukan olah TKP guna menyelidiki terbakarnya gudang penyimpanan kotak surat suara di Kantor Kecamatan Koto Sebelas Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk melengkapi penyelidikan petugas membawa beberapa alat bukti berupa logistik sisa kebakaran. Polres Kabupaten Pesisir Selatan juga telah memeriksa enam saksi yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian. Guna menentukan penyebab pasti kebakaran Polres Kabupaten Pesisir Selatan akan menunggu hasil penyelidikan dari Tim Inafis Polda Sumbar. Sementara itu KPU RI masih menunggu informasi dari polisi terkait penyebab kebakaran di gudang logistik pemilu di Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Sementara itu Bawaslu Kabupaten Pesisir Selatan turunkan tim untuk menyelidiki adanya bentuk pelanggaran atas terbakarnya gudang penyimpanan surat suara KPU di Kecamatan Koto Sebelas Tarusan. #GudangKPUTerbakar #PesisirSelatan #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com