Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Klaim Kemenangan, Ini Tanggapan Ma'ruf Amin

Kompas.com - 18/04/2019, 14:52 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin tidak mempersoalkan klaim kemenangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.

Menurut dia, masyarakat sudah bisa memperkirakan hasil Pilpres melalui hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei yang ada.

"Kalau ngaku sih boleh saja, tetapi kan kebanyakan lembaga survei itu kan berbeda dengan survei yang mereka sebutkan itu," ujar Ma'ruf di rumahnya, Jalan Situbondo, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Jokowi-Maruf Menang Pilpres 2019 Versi Quick Count 9 Lembaga

Ma'ruf menilai, langkah itu merupakan upaya Prabowo mencari harapan dalam Pemilihan Presiden ini.

Namun dia mengingatkan semua pihak untuk menunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Namanya pingin berusaha, berusaha itu kan boleh saja, ya. Tetapi kita tunggu KPU, KPU yang menentukan," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Deja vu Klaim Menang Prabowo, Sujud Syukur, hingga Momen Pilpres 2014

Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf menang atas Prabowo-Sandiaga. Namun, Jokowi dan Ma'ruf belum menyatakan kemenangan.

Berbeda dengan Prabowo yang telah mengklaim kemenangan dan menyatakan diri sebagai presiden.

Prabowo mengacu kepada hasil hitung cepat internal Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Baca juga: Suaranya Naik dalam Quick Count, PKS Merasa Bukan Karena Prabowo-Sandi

Ma'ruf mengatakan pihaknya tidak ingin mengklaim kemenangan terlebih dahulu. Jokowi-Ma'ruf menghormati KPU sebagai lembaga yang berwenang untuk mengumumkan hasil penghitungan suara.

"Kalau kami menyatakan menang sebelum pengumuman resmi, kayaknya kok tidak etis. Walupun orang semua sudah tahu kalau quick count itu biasanya itu yg terjadi, tetapi kami ingin menghormati KPU sebagai lembaga," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com