Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Masyarakat Kembali Bersatu Usai Pemilu

Kompas.com - 17/04/2019, 17:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres petahana Joko Widodo mengajak masyarakat kembali bersatu usai mencoblos di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berkumpul bersama para ketua umum partai pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

"Marilah kita kembali bersatu sebagai saudara sebangsa setanah air setelah pemilu ini, menjalin kerukunan dan persaudaraan kita," ujar Jokowi ditemani Ma'ruf dan para ketua umum partai.

Baca juga: Jokowi: Pesta Demokrasi Berjalan Jujur dan Adil

Dalam pernyataan persnya usai mencoblos, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku penyelenggara pemilu.

Ia juga berterima kasih kepada TNI dan Polri yang telah menjaga keamanan selama masa kampanye hingga hari pencoblosan.

Baca juga: Unggul Hasil Quick Count, Jokowi Ajak Pendukungnya Tunggu Penghitungan KPU

Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut didampingi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan Ketua Umum PSI Grace Natalie.

Kompas TV Joko Widodo dan Ma’ruf Amin memantau hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei pada media televisi di Djakarta Theater, Rabu (17/4). Dalam penghitungan cepat tersebut, turut hadir Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pengarah TKN Jusuf Kalla dan sejumlah ketua umum partai politik, yakni PDI-P, PBB, PSI, PKIP, Hanura, Golkar, PKB, dan Nasdem, serta plt dari ketum umum PPP. Informasi yang didapatkan oleh Jurnalis KompasTV Yasir Nene Ama, TKN optimis Jokowi dan Ma’ruf unggul di Pilpres 2019. Berikut laporan dari Yasir Nene Ama. #JokoWidodo #HitungCepatPemilu #JokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com