Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berharap Partisipasi Pemilih di Pemilu 2019 Lampaui 75 Persen

Kompas.com - 17/04/2019, 16:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap partisipasi pemilih di Pemilu 2019 melampaui angka 75 persen.

Hal itu disampaikan Kalla usai mencoblos di TPS 04 Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

"Ya kita harap di atas 75 persen, itu sudah bagus untuk pemilu suatu negara kalau mencapai itu. Jarang yang diatas itu," ujar Kalla.

Kalla menyatakan, partisipasi pemilih di luar negeri mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal itu, kata Kalla, terlihat dari mengularnya antrean pemilih di sejumlah kedutaan besar dan konsulat jenderal di sejumlah negara.

Baca juga: Genjot Partisipasi Pemilih, KPU Karawang Gelar Lomba Selfie Pemilu 2019 Berhadiah Smartphone

Karena itu, Kalla juga mengharapkan partisipasi pemilih di dalam negeri juga meningkat drastis seperti di luar negeri.

Ia menambahkan, Pemilu 2019 harus terus didukung pelaksanaannya meskipun terjadi sejumlah kericuhan beberapa daerah.

"Saya kira yang kurang itu mungkin kena rusak (surat suara) atau apa. Tapi KPU kan sudah merencanakan jauh hari," lanjut Kalla.

Kompas TV Pada pukul 15.45 WIB ini dengan data masuk yang sudah terverifikasi 54%, sudah bisa dikatakan hasilnya sudah stabil. Perolehan surat suara dari 2.000 TPS sejak pukul 14.00 WIB data sudah stabil, meskipun data yang masuk baru 30%. Kalaupun ada penyimpangan tapi tidak akan terlalu jauh kurang dari 1%. Berikut pernyataan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com