Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI Sebut Pemilu di Inggris dan Irlandia Berjalan Tertib

Kompas.com - 14/04/2019, 17:54 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 7.599 Warga Negara Indonesia di Inggris dan Irlandia telah melakukan pemungutan suara Pemilu 2019.

Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia, Rizal Sukma menuturkan, pelaksanaan pemilu di dua wilayah tersebut berjalan tertib.

"Saya bersyukur pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 2019 di Inggris berlangsung tertib. Saya juga senang melihat antusiasme warga Indonesia di Inggris dalam menjalankan hak konstitusinya," ungkap Rizal melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (14/4/2019).

Baca juga: Pemilu di Davao, Filipina Terlaksana, Partisipasi Pemilih 78,19 Persen

Pemungutan suara di Inggris dan Irlandia dilakukan dengan dua metode yaitu, melalui pos dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Gedung KBRI di London.

Terdapat 1.849 orang memilih mendatangi TPS dan sisanya sebanyak 5.750 pemilih menggunakan metode pos.

Menurut Rizal, pemilu harus menjadi ajang untuk membuktikan Indonesia sebagai negara demokrasi.

Baca juga: Tak Bisa Mencoblos, Ribuan WNI di Sydney Tanda Tangani Petisi Pemilu Ulang

"Kita harus bisa menunjukkan ke publik Inggris melalui pemilu di London ini bahwa kita benar-benar negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," tuturnya.

Ia pun berpesan kepada warga Indonesia di wilayah tersebut terus merajut kerukunan dalam perbedaan.

Tak hanya pemenuhan hak konstitusional, ajang pemungutan suara di KBRI dilanjutkan dengan acara temu kangen yang diisi dengan hiburan serta aneka kuliner khas Indonesia.

Kompas TV WNI yang berdomisili di Norwegia telah melakukan pencoblosan (13/4/19) di kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo, Norwegia. Total 854 WNI yang tercatat dalam DPT, 180 WNI akan melakukan pencoblosan. Proses pemilihan dilakukan melalui TPS maupun pos. Kertas suara telah dikirimkan kepada pemilih sejak Maret 2019. Momen pemilu ini juga dimanfaatkan oleh WNI untuk saling bersilaturahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com