Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Sebut Jakarta Utara Rawan Pelanggaran Pemilu

Kompas.com - 14/04/2019, 17:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Jufri menyebut Jakarta Utara menjadi wilayah rawan pelanggaran pemilu pada Rabu (17/4/2019). Pertimbangan Bawaslu adalah lantaran Jakarta Utara sudah ada dua kasus pelanggaran kampanye.

"Di Jakarta Utara, sudah ada dua kasus yang divonis pengadilan yang merupakan pelanggaran pidana, yaitu kampanye di tempat ibadah dan politik uang," kata Jufri ditemui di Lapangan Banteng, Minggu (14/4/2019).

Jufri mengatakan secara umum, pelanggaran pemilu kerap terjadi di kawasan padat penduduk. Dan untuk lebih mendetailkan lagi terkait kawasan rawan, Bawaslu terus melakukan pemetaan.

Baca juga: Apartemen Kalibata City, Daerah Rawan Saat Pemilu di Jaksel

"Salah satu TPS rawan yang kami antisipasi, itu adalah di tempat yang dekat rusun, dekat apartemen, kemudian tempat yang padat penduduk," kata Jufri.

Kondisi ini ditemukan di berbagai titik di Jakarta. Selain itu, TPS dengan banyak pemilih tambahan juga berpotensi terjadi kecurangan.

Baca juga: Apartemen Kalibata City, Daerah Rawan Saat Pemilu di Jaksel

"Semuanya rawan sebenarnya. Hampir semua ada. Kan ada apartemen, terus sudah pemilih DPTb, kemudian ada pemilu di rusun dan tempat tempat yang padat penduduk, semuanya itu adalah tempat rawan terjadi kecurangan," kata dia.

Pemilu serentak 2019 diselenggarakan Rabu (17/4/2019). Di Jakarta, warga akan memilih presidem, anggota DPR, anggota DPRD, dan anggota DPD. Jumlah pemilih tetap sebanyak 7.761.598 yang tersebar di 29.000 TPS.

Kompas TV Badan Pengawas Pemilu menggelar apel pengawasan menjelang pemungutan suara pemilu serentak.<br /> Kegiatan ini untuk menyiagakan jajaran pengawas Pemilu untuk mewaspadai politik uang di masa tenang.<br /> Apel pengawasan patroli politik uang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Selain pimpinan bawaslu, apel dihadiri ketua KPU Arief Budiman, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, dan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arief Fakrulloh. Ketua Bawaslu, meminta jajarannya waspada hingga hari pencoblosan. Sebab biasanya, jelang hari pemungutan suara, pelanggaran yang paling rawan merupakan politik uang. Apel serupa juga diadakan pengawas pemilu di seluruh Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com