Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Hemat Ala Johan Budi, Tak Sampai Rp 1 Miiliar

Kompas.com - 13/04/2019, 20:46 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pencalonan anggota legislatif selalu identik dengan biaya mahal. Tak cuma untuk kampanye, dana ratusan hingga miliaran rupiah rela dikeluarkan demi menduduki kursi anggota dewan.

Namun, pencalonan berbiaya mahal itu rupanya tak selalu dilakukan. Tak sedikit juga caleg yang punya strategi dan kiat-kiat khusus untuk menghemat anggaran.

Salah satunya yang dilakukan Johan Budi Saptopribowo. Johan merupakan calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek.

Pada 19 Maret 2019, Kompas.com berkesempatan untuk mewawancarai Johan di kantornya yang terletak di Istana Negara. Saat ini, Johan merupakan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.

Modal tak sampai Rp 1 miliar

Johan Budi menyadari bahwa pencalonan sebagai caleg membutuhkan dana. Namun, Johan secara jujur mengakui bahwa dana yang dimilikinya cukup terbatas, hanya di kisaran ratusan juta rupiah.

"Bukan berarti saya tidak punya persiapan uang. Waktu menyalonkan itu saya kan punya tabungan. Tapi ya tidak di angka miliaran, ya ratusan juta lah," ujar Johan kepada Kompas.com.

Johan mengaku tidak memiliki banyak agenda berkampanye. Biasanya, Johan berangkat menuju daerah pemilihan pada Jumat sore dan kembali ke Jakarta, pada Senin pagi.

Baca juga: Buka-bukaan Biaya Caleg demi Kursi di Senayan

Johan tidak menyebut angka pasti mengenai jumlah pengeluarannya. Namun, Johan merinci beberapa keperluan yang membutuhkan dana.

Misalnya, biaya transportasi pesawat, menyewa mobil dan pengemudi untuk bisa menjangkau tempat tinggal warga yang jauh di pedesaan.

Kemudian, Johan juga mengeluarkan biaya akomodasi dan penginapan. Selain itu, Johan mengeluarkan dana untuk menyediakan alat peraga kampanye berupa stiker, kalender, hingga kaus untuk dibagikan kepada warga.

Nebeng Jokowi

Untuk alat kampanye, Johan mengaku banyak dibantu dengan alat kampanye calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Misalnya, kaos dan spanduk bergambar Jokowi dan PDI Perjuangan.

"Apa yang dibantu oleh DPP PDI Perjuangan itu tidak melulu kaos saya, tapi kaosnya 01, Pak Jokowi. Juga kaos partai. Itu saya pakai juga ketika kampanye," kata Johan.

Baca juga: Cerita Caleg: Eva Sundari, Ingin Tutup Karier Politik di Pemilu 2019

Selain itu, Johan juga dibantu alat peraga kampanye oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut Johan, saat berkampanye dia selalu mengaitkan dengan capres Jokowi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com