Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf di GBK Inklusif seperti Saran Pak SBY

Kompas.com - 11/04/2019, 20:48 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Gelora Bung Karno pada Sabtu (13/4/2019), berkonsep inklusif.

Kata dia, kampanye inklusif ini seperti yang diharapkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Harapan SBY tersebut ditulis dalam surat saat mengomentari kampanye akbar paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

"Kami ingin tampilkan kampanye yang oleh Pak SBY dimaksudkan itu, kampanye yang inklusif, kampanye yang lazim. Bukan kampanye eksklusif untuk golongan tertentu saja. Tapi kampanye yang mencerminkan Indonesia kita," ujar Hasto di Posko Cemara, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Kiai di Bogor, Cianjur dan Sukabumi Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin

Hasto mengatakan, kampanye ini akan berbentuk konser bertajuk "Putih Bersatu". Kampanye ini boleh dihadiri seluruh masyarakat Indonesia tanpa perlu mendaftar. Tentunya kecuali anak-anak dan mereka yang tidak memiliki hak memilih.

Menurut Hasto, itu merupakan cerminan bahwa kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf untuk masyarakat dari berbagai macam suku, agama, dan status sosial.

"Seluruh representasi dari daerah, suku, agama, status sosial, lapisan masyarakat bisa hadir bergembira riang menyatukan diri dalam kepemimpinan bersama Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," ujar Hasto.

Baca juga: Begini Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir Saat Kampanye Akbar Jokowi-Maruf

Selain masyarakat umum, kader partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf dan kelompok relawan juga akan hadir. Sejumlah artis pendukung Jokowi-Ma'ruf juga akan meramaikan konser itu di antaranya adalah Abdee Slank, Addie MS, Bimbo, Glen Fredly, Yuni Sara, Olla Ramlan, Arie Kriting, Krisdayanti, dan lainnya.

Hasto mengatakan TKN betul-betul ingin memunculkan keceriaan dalam kampnye akbar Jokowi-Ma'ruf ini.

"Jangan sampai kampanye terakhir justru memecah belah kita sebagai bangsa. Oleh karena itu konser 'Putih Bersatu' kami tegakan," kata dia.

Baca juga: SBY Sempat Ingatkan Prabowo agar Kampanye Akbar Tak Tunjukkan Politik Identitas

Kompas TV Kasus penyiraman air keras kepada Penyidik KPK, Novel Baswedan telah 2 tahun berlalu. Kasusnya seolah gelap tanpa titik terang. Novel mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta. #novelbaswedan #kasusnovelbaswedan

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com