Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Ingatkan Peserta Pemilu Gunakan Cara Kampanye yang Baik

Kompas.com - 10/04/2019, 06:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo mengingatkan peserta Pemilu 2019 untuk berkampanye dengan cara-cara yang baik di sisa masa kampanye.

Hal ini penting untuk memberikan pendidikan politik yang positif kepada pemilih.

"Kan esensi kampanye adalah pendidikan politik. Yang namanya pendidikan tentu menyampaikannya kan dengan cara yang baik. Bukan hanya soal kontennya saja (yang baik), tapi penyampaiannya baik juga," kata Ratna saat dihubungi, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: Soal Gebrak Podium, Fadli Zon Bantah Prabowo Marah-marah

Jika kampanye disampaikan dengan cara yang baik, maka diharapkan muncul penerimaan yang baik pula dari masyarakat.

Ratna mengimbau, jangan sampai kemudian masyarakat punya persepsi bahwa pemilu menjadi ajang adu argumentasi yang negatif lantaran adanya aura negatif yang disampaikan peserta pemilu kepada pemilih.

Justru diharapkan, kampanye dapat melahirkan suasana pemilu yang menyenangkan, menggembirakan, dan memotivasi masyarakat mau datang ke TPS untuk menentukan pilihannya.

Baca juga: Menurut BPN, Ini Alasan Prabowo Emosional hingga Gebrak Podium Saat Kampanye

 

"Karena kampanye itu adalah ruang yang memamg disediakan oleh UU untuk dimanfaatkan dengan kegiatan positif dan membangun memberikan pendidikan politik bagi masyarakat," ujar Ratna.

Namun demikian, cara kampanye yang baik juga harus disertai dengan bekal yang baik. Bekal yang dimaksud adalah visi, misi, dan program yang nanti akan menjadi pertimbangan pemilih saat menentukan pilihan mereka.

Dari situ, diharapkan tercapai cita-cita bersama pemilu yang melahirkan pimpinan terbaik pilihan rakyat.

Baca juga: PDI-P: Rakyat Pilih Pemimpin yang Gebrak Hambatan, Bukan Gebrak Meja

"Kan pemilu ini sebuah medium untuk memilih wakil rakyat, memilih pemimpin nasional yang menjalankan roda pemerintahan. Tentu apa yang kita harapkan kan rakyat juga punya pertimbangan-pertimbangan yang baik yang rasional melalui apa yang mereka dapatkan di saat kampanye," kata Ratna.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia sedang "sakit". Prabowo juga menggunakan diksi "diperkosa" untuk menggambarkan kondisi Indonesia yang ia nilai sedang tidak baik.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam kampanye terbukanya di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Baca juga: Cerita Prabowo Gebrak Podium Saat Bicara soal TNI/Polri dalam Kampanye di Yogyakarta

Kalimat Prabowo ini sempat disinggung oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat menghadiri deklarasi Komunitas Olahraga Bersatu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Jokowi mengatakan, beberapa tahun ini Indonesia terus mendulang prestasi di ajang Internasional. Ia merasa sedih jika ada yang bilang Ibu Pertiwi sedang sakit.

"Jangan sampai ada yang bilang ibu Pertiwi sedang diperkosa. Yang benar itu ibu Pertiwi sedang berprestasi," kata Jokowi.

Kompas TV Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menggebrak podium saat berpidato. Ia juga mengingatkan polisi dan TNI adalah pembela rakyat dengan berapi-api saat berkampanye di Yogyakarta pada Senin, 8 April 2019. #prabowosubianto #amienrais #capres02
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com