JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko menilai positif langkah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melayangkan surat berisi keberatan terkait kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
SBY dalam suratnya menyebut kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. Menanggapi itu, Moeldoko menilai, pemilu memang digelar untuk bangsa Indonesia, bukan kelompok golongan.
"Saya pikir (surat SBY) bagus lah. Pemilu itu untuk bangsa Indonesia, bukan untuk kelompok golongan, kan gitu," kata Moeldoko saat ditemui di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Penjelasan AHY soal Surat SBY Terkait Kampanye Prabowo-Sandiaga
Moeldoko enggan memberi komentar soal munculnya persepsi bahwa ada indikasi ketidaksolidan dalam koalisi Prabowo-Sandiaga.
Namun demikian, menurut dia, surat SBY menunjukkan kekhawatiran akan munculnya politik identitas yang seharusnya tak ada di Indonesia.
"Ya ini kan kita khawatir bangsa ini kan semuanya jangan politk identitas dimunculkan, enggak boleh lah," katanya.
Sebelumnya, dalam yang disampaikan kepada tiga petinggi Demokrat, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Waketum Partai Demokrat Syarief Hassan dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, SBY meminta agar kampanye Prabowo mencerminkan kebinekaan.
SBY menilai kampanye Prabowo tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
Baca juga: Maruf Amin Anggap Surat SBY Bukti Tidak Solidnya Koalisi Prabowo-Sandi
Presiden keenam RI ini menekankan proses kampanye harus memosisikan kandidat sebagai pemimpin untuk semua pihak. SBY mengingatkan, bahwa pemimpin yang mengedepankan permainan identitas akan menjadi pemimpin rapuh.
Menurut mantan Menteri Energi dan SDM ini tak ingin masyarakat menjadi terbelah dan saling bermusuhan.
Menurutnya, banyak contoh negara menjadi hancur karena akibat konflik di masyarakatnya. Oleh karena itu, SBY berpesan kepada Prabowo dan Jokowi untuk mengedepankan kampanye visi, misi, program kerja.