Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Pertanyakan Tersebarnya Pesan SBY soal Kampanye Prabowo

Kompas.com - 08/04/2019, 12:36 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mempertanyakan mengapa pesan internal Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa beredar ke publik.

Padahal, pesan itu hanya ditujukan kepada pengurus inti DPP Partai Demokrat. Selain kepada Hinca, pesan itu dikirim SBY kepa Wakil Ketua Umum Syarif Hasan dan Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin.

"Surat yang beredar itu hanya ditujukan internal untuk menyampaikan beberapa hal kepada pasangan calon presiden. Kami pastikan malam itu tidak beredar ke mana-mana," ujar Hinca dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Kampanye Akbar Prabowo Dinilai Tak All For All Seperti yang Diingatkan SBY

Hinca mengatakan, SBY terpaksa menyampaikan saran dan masukan terkait kampanye Prabowo-Sandi karena ia tengah berada di Singapura untuk mendampingi istrinya Ani Yudhoyono menjalani perawatan.

Begitu menerima pesan tersebut pada Sabtu (6/4/2019), Hinca pun langsung berkomunikasi dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan menyampaikan pesan dari SBY tersebut.

Dalam pesan itu, SBY pada intinya menyampaikan agar kampanye akbar Prabowo-Sandi mengedepankan inklusivitas dan menghindari politik identitas.

"Substansinya adalah kampanye itu inklusif ya, menggambarkan pilpres untuk semua dan terbuka untuk semua. Pesannya soal bangsa, soal kita semua, karena ini pilpres," ujar Hinca.

Hinca menilai pesan SBY itu sudah dijalankan dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi kemarin.

Baca juga: SBY Sempat Ingatkan Prabowo agar Kampanye Akbar Tak Tunjukkan Politik Identitas

Menurut dia, kampanye yang berlangsung di Gelora Bung Karno Jakarta itu sudah mengedepankan kebijakan karena turut mengundang tokoh dari seluruh perwakilan agama yang menyampaikan doa.

Namun Hinca menyesalkan tersebarnya pesan SBY itu ke publik.

"Saya pastikan, saya, Pak Amir dan Pak Syarif, tidak mungkin lah dari kami. Saya juga tidak tau darimana. Tapi tidak mungkin kita yang menyebarkan," kata dia.

Kompas TV Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi menyatakan tidak ada masalah dengan surat ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada Prabowo-Sandi tentang kampanye yang harus cerminkan kebinekaan. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Andre Rosiade menilai surat SBY tidak mengganggu karena surat SBY ditujukan untuk internal Partai Demokrat. #BPN #PrabowoSandi #SBY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com