Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Tanggapi Sindiran Prabowo soal Program Kartu-kartu Jokowi

Kompas.com - 07/04/2019, 15:56 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang menyindir soal wacana pembagian kartu kepada masyarakat untuk mengakses berbagai program pemerintah.

Prabowo menyampaikan kritik itu saat berkampanye di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019). Menurut Prabowo, rakyat butuh pekerjaan, bukan kartu.

Ma'ruf memandang, seseorang yang mencari pekerjaan perlu memiliki keterampilan. Oleh karena itu, yang bersangkutan harus dilatih terlebih dahulu.

Baca juga: Di Tangerang, Jokowi dan Maruf Amin Ikuti Pawai Karnaval Bersatu

 Ma'ruf mencontohkan, program kartu Pra Kerja yang dikenalkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.


"Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan. Dilatih dulu supaya orang yang punya kerjaan kan punya keterampilan, dilakukan skilling, up skilling, re-skilling, diberi skill dulu kemudian diberikan kartu Pra Kerja," kata Ma'ruf di kediamannya, kawasan Situbondo, Jakarta, Minggu.

Menurut Ma'ruf, kartu ini nantinya memudahkan pemegangnya dalam mendapatkan pekerjaan.

Ia menegaskan, untuk memperoleh pekerjaan dibutuhkan proses pengembangan keterampilan. Hal itu agar yang bersangkutan siap bekerja.

"Tidak ujug-ujug kerjaan, kerjaan. Orang kan butuh skill, di skilling dulu, bahkan up skilling, re-skilling, kartu tandanya bahwa dia sudah memperoleh skill," kata dia.

Baca juga: Maruf Amin: Sandiaga Tidak Boleh Mengeksploitasi NU

Sebelumnya, Prabowo memang tidak menyebut kepada siapa sindiran itu ditujukan.

Namun, selama masa kampanye, calon presiden nomor urut 01 Jokowi menjanjikan tiga kartu sebagai salah satu program kerja jika terpilih pada Pilpres 2019.

Ketiga kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah.

"Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu," ucap Prabowo yang disambut dengan sorak sorai para pendukungnya.

Awalnya, Prabowo berkelakar dengan menirukan gaya pimpinan politik saat memberikan sambutan. Hal itu dilakukan agar pendukungnya tidak bosan ketika mendengar Prabowo berpidato.

Dengan nada suara yang diperberat dan sedikit membusungkan dada, Prabowo menirukan gaya para elite dalam memberikan sambutan serta berbicara soal pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita bangun banyak infrastruktur, nanti rakyat kita bagi-bagi kartu-kartu," tutur Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com