Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Gelar Simulasi Pemilu 2019 "Pilih yang Jujur" di Gelora Bung Karno

Kompas.com - 07/04/2019, 10:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar simulasi Pemilu 2019 "Pilih yang Jujur" di Pintu Timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan kegiatan tersebut dapat mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019.

"Jangan lupa gunakan hak pilih Anda, silakan cek apakah sudah terdaftar namanya di dalam daftar pemilih tetap atau belum. Kalau belum silakan segera dilaporkan supaya hak pilih Anda hak konstitusional Anda yang diberikan oleh negara bisa digunakan dengan baik," kata Arief dalam sambutan Pemilu Run 2019 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, (7/4/2019).

Baca juga: KPU RI Belum Setujui Penambahan TPS di Universitas Andalas

Dari pantauan Kompas.com, usai melaksanakan Pemilu Run 2019 sejauh 5 kilometer, KPU melakukan simulasi Pemilu 2019.

Simulasi tersebut dilakukan oleh Ketua KPU Arief Budiman bersama Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Ketua Bawaslu Abhan dan Ketua Pemantau Pileg dan Pilpres 2019 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) Hairansyah.

Arief Budiman bersama pimpinan KPK, Bawaslu dan Komnas HAM memperagakan pencoblosan kertas suara dengan gambar "Pilih yang Jujur". Sementara itu, anggota KPU lainnya berjajar membawa papan huruf "Pilih yang Jujur".

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Pemilu Run 2019 serentak di tingkat nasional. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menyongsong Pemilu serentak 2019 serta strategi KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com