Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tiga "Kartu Sakti", Jokowi Tanya Langsung Pendapat Pendukungnya...

Kompas.com - 05/04/2019, 19:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo ingin mendengar langsung dari masyarakat tentang apa harapan mereka mengenai program barunya, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Prakerja.

Oleh sebab itu, ketika menghadiri kampanye terbuka di Sport Center, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019), Jokowi mengundang dua orang untuk naik ke atas panggung agar bisa ia tanyakan langsung.

Atin adalah salah satu yang beruntung. Ia mengacungkan jari di antara sekitar 10.000 orang yang hadir dan ia ditunjuk Jokowi naik ke atas panggung.

Jokowi bertanya kepada Atin, "tadi dengerin enggak mengenai Kartu Sembako?"

"Dengar," jawab Atin.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Mayoritas Publik Belum Tahu Tiga Kartu Baru Jokowi

"Senang enggak ada Kartu Sembako Murah?" tanya Jokowi lagi.

Sambil berteriak serta setengah meloncat, Atin yang merupakan seorang ibu rumah tangga itu menjawab, "senang".

Atin mengatakan, program Kartu Sembako Murah sangat cocok untuk ibu-ibu seperti dirinya.

"Karena uang belanjanya bisa untuk keperluan lain," ujar Atin.

"Pinter ini, pinter," timpal Jokowi.

Baca juga: Maruf Amin Akui Tiga Kartu Baru Jokowi Masih Harus Disosialisasikan

Jokowi mengatakan, Kartu Sembako Murah memang ditujukan untuk ibu rumah tangga miskin. Penerima kartu akan mendapatkan diskon besar ketika membeli sembilan bahan pokok apabila menunjukkan kartu tersebut.

"Agar sembako berkecukupan dan anak-anak kita memiliki gizi yang baik sehingga sehat serta pintar," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menunjuk seorang pemuda bernama Carwanto, lulusan SMK tahun 2018. Kepada Carwanto, Jokowi bertanya mengenai KIP Kuliah.

"Kenapa ingin mendapatkan KIP Kuliah?" tanya Jokowi.

"Supaya gratis, supaya mendapatkan beasiswa," jawab Carwanto.

Jokowi menjelaskan bahwa KIP Kuliah ditujukan untuk lulusan SMA/ SMK sederajat agar dapat mengenyam bangku kuliah, baik di luar maupun dalam negeri.

Terakhir, Jokowi memperkenalkan Kartu Prakerja. Penerima akan mendapatkan pelatihan baik oleh kementerian, BUMN atau swasta dalam rangka peningkatan keterampilan. Pelatihan dapat dilakukan di dalam maupun luar negeri. Setelah itu, penerima manfaat akan disalurkan ke dunia kerja sesuai dengan keterampilannya.

Apabila penerima manfaat belum mendapatkan kerja dalam kurun waktu tertentu, pemerintah akan memberikan insentif hingga ia mendapatkan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com