JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menegaskan hingga saat ini belum ada perbincangan soal pembagian jatah kursi menteri jika pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu memenangi Pemilihan Presiden 2019.
Hal ini dikatakan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni menanggapi pernyataan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang telah merinci jumlah kursi menteri bagi partai koalisi.
"Sampai hari ini, tidak ada pembicaraan mengenai jatah kursi menteri di partai politik koalisi 01," ujar Antoni kepada Kompas.com, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Menurut AHY, Bicara Jatah Menteri Melukai Perasaan Rakyat
Pembicaraan mengenai pembagian jatah menteri sebelumnya disampaikan oleh Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo.
"Yang mengumumkan bukan capres atau cawapres, bukan pula ketua umum partai pula. Ya cuma anggota keluarga capres. Lalu, bagaimana negara ini akan dikelola dengan aroma nepotisme seprerti ini?" ujar Antoni.
Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Pembicaraan Jatah Menteri sebagai Hiburan Demokrasi
Diberitakan, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo membenarkan sudah ada pembicaraan mengenai kursi menteri jika pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memenangi Pemilihan Presiden 2019.
Hal itu dikatakannya setelah jumpa pers di Ballroom Ayana Hotel, Jakarta, Senin (1/3/2019) siang.
"Ada," ujar Hashim.
Awalnya, Hashim enggan merinci kesepakatan Prabowo-Sandiaga dengan parpol pendukungnya mengenai pembagian kursi menteri.
"Tapi saya kira ya itu antara saya dengan kakak saya saja," lanjut dia.
Baca juga: PKS: Kami Siap Mewakafkan Kader Terbaik Jadi Menteri
Setelah wartawan kembali menanyakan hal yang sama, Hashim memberikan jawabannya.
"Ya, kita sudah sepakat. Kalau Prabowo-Sandi menang, sudah ada tujuh menteri untuk PAN," ujar Hashim.
"Enam kursi untuk PKS," lanjut dia.
Sementara, partai politik pengusung lainnya yakni Partai Demokrat dan Partai Berkarya, menurut Hashim, masih di dalam pertimbangan.
Ketika ditanya tentang Prabowo beberapa kali menyinggung bahwa Agus Harimurti Yudhoyono sebagai menteri saat kampanye terbuka, Hashim tetap memberikan pernyataan yang sama.
"Demokrat masih dalam pertimbangan. (AHY) Iya, jadi salah satu orang yang dipertimbangkan. Tapi masih dipertimbangkan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.