Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sonya Maramis, Juru Bahasa Isyarat Debat Pilpres yang Viral di Media Sosial

Kompas.com - 02/04/2019, 05:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Debat keempat pilpres telah usai. Selain substansi debat antarkandidat, ada hal lain yang menarik untuk diperbicangkan. Salah satunya soal juru bahasa isyarat (JBI) debat.

Adalah Sonya Louise Maramis, juru bahasa isyarat yang bertugas dalam debat keempat pilpres, Sabtu (30/3/2019). Sosoknya ramai diperbicangkan setelah videonya tersebar di media sosial Twitter.

Video yang diunggah akun INASLI Interpreter #BahasaIsyarat (@INASLI1) itu memperlihatkan Sonya tengah memperagakan bahasa isyarat saat break debat. Dengan ekspresif, Sonya menggerakkan tangan, tubuh, dan mimik wajah, menginterpretasikan lagu "Sayang" yang dibawakan penyanyi di atas panggung debat.

Sonya mengaku kaget dengan viralnya video tersebut. Aktivitas Sonya dalam video itu diakuinya sebagai cara untuk menghibur diri di sela-sela tugas.

"Saya juga kaget itu (videonya viral). Sebenarnya sih itu cuma cara menghibur diri aja sih. Itu pas lagi jeda terus ada penyanyi, nyanyin lagu dangdut, terus supaya kita rileks aja karena kan kalau nerjemahin begitu kan konsentrasinya harus tinggi," kata Sonya saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/4/2019).

Lebih lanjut, Sonya bercerita soal perjalanannya menjadi seorang juru bahasa isyarat.

Cerita itu berawal di tahun 2011. Sonya mengalami kecelakaan motor yang mengakibatkan kakinya patah. Untuk bergerak, ia harus menggunakan kursi roda.

Keadaan tersebut membuat Sonya merasa terpuruk. Di saat bersamaan, bibinya yang seorang juru bahasa isyarat membawa Sonya ke perkumpulan disabilitas.

"Kemudian saya melihat, mereka (disabilitas) seperti ini kok bisa memaksimalkan diri mereka untuk sesuatu yang baik. Di situ saya langsung berpikir, kenapa juga (saya) harus down," tutur Sonya.

Semangat Sonya kembali. Ia menerima ajakan sang bibi untuk mempelajari bahasa isyarat.

Baca juga: Cerita Para Relawan Memopulerkan Bisindo, Bahasa Isyarat untuk Teman Tuli

Meskipun prosesnya tak mudah dan butuh waktu lama, Sonya merasa "terpanggil". Ia merasa Tuhan telah memberinya jalan untuk menjadi seorang juru bahasa isyarat.

Adanya para disabilitas di sekelilingnya semakin membuat Sonya merasa ingin membantu mereka.

"Istilahnya kalau saya sih, this is my calling, panggilan. Jadi ada orang juga kalau dia jago sekalipun, kalau itu bukan panggilan hidupnya, itu akan jadi biasa saja. Passion-nya itu mungkin belum terlalu passion kalau dia enggak ada panggilan," ujar Sonya.

Waktu berjalan, Sonya mulai diberi tugas untuk menjadi juru bahasa isyarat dalam sejumlah acara off air seperti seminar.

Baca juga: Selama Tujuh Generasi, Warga Desa Ini Berbicara dengan Bahasa Isyarat

Terhitung sejak 2015, ia mulai terjun menjadi juru bahasa isyarat di sejumlah program acara televisi. Tercatat ada sekitar lima stasiun televisi swasta yang "langganan" memintanya jadi juru bicara bahasa isyarat di program acara mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com