Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Dorong Teologi Bersama untuk Kerukunan

Kompas.com - 28/03/2019, 15:53 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin menganjurkan perlunya teologi bersama (shared theology) tentang kemajemukan, hidup berdampingan secara damai, toleransi dan kerukunan.

"Agama-agama, walau ada perbedaan pada Sistema Kredo, yaitu konsepsi tentang Tuhan tapi memiliki titik singgung tentang kemajemukan, koeksistensi, toleransi dan kerukunan," kata Din di Jakarta, Kamis (28/3/2019), seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan, teologi bersama itu merupakan titik singgung antaragama yang juga memiliki benang merah tentang kemanusiaan.

Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, kerukunan dalam keberagamaan sejati bisa tumbuh dengan simpul kemanusiaan.

Islam sangat menekankan aspek humanis keberagamaan. Hal itu dapat dipahami dari pernyataan Al Quran bahwa misi kerasulan Muhammad SAW adalah menyebar rahmat bagi seluruh umat manusia, bahkan alam semesta atau "rahmatan lil 'alamin".

"Beragama sejatinya untuk manusia dan kemanusiaan," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu.

Dalam konteks nasional, Din mengatakan, enam agama di Indonesia meski memiliki perbedaan, tetapi memiliki persamaan yang menjadi modal dasar kerukunan.

Persamaan tersebut, kata dia, membuat Indonesia tidak mudah dipecah belah. Dengan begitu, kehidupan berbangsa dan bernegara tetap rukun dalam persatuan dan kesatuan Indonesia.

Di tahun politik 2019, Din mengatakan, masyarakat Indonesia harus bisa mengelola perbedaan itu dengan baik sehingga tidak terjerumus dalam perpecahan.

Peran tokoh masyarakat dan ormas-ormas keagamaan juga strategis dalam menjaga kerekatan sesama warga bangsa.

"Persatuan bangsa itu adalah di atas segala-galanya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com