JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sistem online membuat roda pemerintahan berjalan lebih efisien.
Hal itu disampaikan Kalla saat membuka acara Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
"Perubahan-perubahan itu yang beri efek tidak diperlukan pegawai terlalu banyak. Tidak perlu pegawai arsip yang banyak, operator telepon, administrasi-administrasi yang tidak penting," ujar Kalla.
Baca juga: Pakai Sistem Online, Penerimaan CPNS 2018 Tak Bisa Ditipu Calo
Saat ini, kata Kalla, birokrasi dituntut untuk bisa mengoperasikan roda pemerintahan dengan basis teknologi informasi. Oleh karenanya, diperlukan juga peningkatan kompetensi birokrasi dalam memberdayakan teknologi informasi.
Kalla menambahkan, sistem online dalam pemerintahan juga mampu menekan angka korupsi sebab izin dan sebagainya disampaikan tanpa perlu bertemu petugas. Dengan demikian anggaran negara juga akan semakin efisien penggunaannya.
Baca juga: Sistem Online Tak Selesaikan Masalah Sulitnya Mencari Lahan Makam di Jakarta
"Ya memang jiga ada kekurangannya, hubungan sosial lama-lama makin renggang. Tidak ada jabat tangannya. Salah satu kekurangan sari sistem itu tidak ada jabat tangan. Kecuali tanda-tanda saja. Bagi birokrasi yang nakal-nakal. Jabat tangan berarti lain juga," ujar Kalla.
"Dan masyarakat juga harus disosialisasikan. Bagaimana dia memanfaatkan sistem ini untuk kemudahan dan kecepatan. Karena itulah tugas daripada bupati, kepala daerah, juga gubernur, bagaimana mensosialisasikan sistem (online) ini," lanjut dia.