Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Sistem Online Jadikan Pemerintahan Lebih Efisien

Kompas.com - 28/03/2019, 14:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sistem online membuat roda pemerintahan berjalan lebih efisien.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka acara Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

"Perubahan-perubahan itu yang beri efek tidak diperlukan pegawai terlalu banyak. Tidak perlu pegawai arsip yang banyak, operator telepon, administrasi-administrasi yang tidak penting," ujar Kalla.

Baca juga: Pakai Sistem Online, Penerimaan CPNS 2018 Tak Bisa Ditipu Calo

Saat ini, kata Kalla, birokrasi dituntut untuk bisa mengoperasikan roda pemerintahan dengan basis teknologi informasi. Oleh karenanya, diperlukan juga peningkatan kompetensi birokrasi dalam memberdayakan teknologi informasi.

Kalla menambahkan, sistem online dalam pemerintahan juga mampu menekan angka korupsi sebab izin dan sebagainya disampaikan tanpa perlu bertemu petugas. Dengan demikian anggaran negara juga akan semakin efisien penggunaannya.

Baca juga: Sistem Online Tak Selesaikan Masalah Sulitnya Mencari Lahan Makam di Jakarta

"Ya memang jiga ada kekurangannya, hubungan sosial lama-lama makin renggang. Tidak ada jabat tangannya. Salah satu kekurangan sari sistem itu tidak ada jabat tangan. Kecuali tanda-tanda saja. Bagi birokrasi yang nakal-nakal. Jabat tangan berarti lain juga," ujar Kalla.

"Dan masyarakat juga harus disosialisasikan. Bagaimana dia memanfaatkan sistem ini untuk kemudahan dan kecepatan. Karena itulah tugas daripada bupati, kepala daerah, juga gubernur, bagaimana mensosialisasikan sistem (online) ini," lanjut dia.

Kompas TV Majunya perkembangan permainan modern berbasis elektronik, membuat beragam permainan tradisional saat ini nyaris punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com