Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Gas Pol!

Kompas.com - 25/03/2019, 18:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya tidak terbuai pada sejumlah hasil survei yang menempatkannya bersama Joko Widodo pada posisi elektabilitas tertinggi.

Ma'ruf menegaskan, segenap tim sukses akan terus bekerja sesuai strategi yang telah dirancang sebelumnya.

"Gas pol, tetap gas pol," ujar Ma'ruf ketika dijumpai di Rumah Situbondo Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019), sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Survei Charta Politika: Jokowi-Maruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandi 35,4 Persen

Ma'ruf mengatakan, saat ini sudah banyak lembaga survei yang merilis hasil survei elektabilitas dirinya bersama Jokowi dan sang rival, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Hasil survei itu beragam. Ada yang menyebut selisih kedua pasang tipis, namun ada pula yang menyebut selisih keduanya terpaut hingga 20 persen.

Namun, apabila diambil rata-rata, selisih elektabilitas antara ia dan Jokowi dengan sang rival itu terpaut sekitar 19 persen.

Baca juga: Survei Vox Populi: Jokowi-Maruf 54,1 Persen, Prabowo-Sandiaga 33,6 Persen

Ma'ruf menekankan, pihaknya ingin memastikan kemenangan tebal pada Pemilu 2019. Pihaknya bakal memanfaatkan sisa waktu masa kampanye terbuka dengan sebaik-baiknya.

"Kami akan terus genjot di 20 hari terakhir ini. Kami akan mengoptimalkan kampanye. Baik yang indoor, maupun outdoor," ujar Ma'ruf.

Diberitakan, survei terbaru Charta Politika 1-9 Maret 2019 menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih lebih unggul dibandingkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Saat Jokowi Membangga-banggakan Maruf Amin...

Jokowi-Ma'ruf Amin dipilih oleh 53,6 persen responden. Sementara responden yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 35,4 persen. Sisanya, sebanyak 11 persen responden, menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

"Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih 18,2 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat merilis hasil survei di kantornya di Jakarta, Senin.

Kompas TV Calon presiden petahana, Joko Widodo, menghadiri kampanye terbuka di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/3). Kampanye Jokowi didampingi oleh Tim Kampanye Nasional. Selain ke Banyuwangi, Joko Widodo dan TKN juga akan berkunjung ke Malang dan Jember. Kedatangannya merupakan rangkaian kampanye terbuka para calon presiden dan wakil presiden 2019. #KampanyeJokowi #JokoWidodo #Pilpres2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com