Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Terbitkan Petunjuk Teknis Guru untuk Internalisasi Nilai Antikorupsi

Kompas.com - 24/03/2019, 14:56 WIB
Abba Gabrillin,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta segera mengeluarkan petunjuk teknis bagi guru untuk lebih mengoptimalkan internalisasi nilai-nilai antikorupsi di sekolah.

Belum adanya petunjuk yang jelas dinilai membuat banyak guru kebingungan melaksanakan internalisasi yang dimuat dalam kurikulum.

"Banyak guru yang belum paham. Kami berharap ada kebijakan nyata dari pemangku kepentingan untuk membuat petunjuk teknis yang membantu guru menanamkan nilai antikorupsi kepada siswa yang sesuai kurikulum," ujar Hasmadani, salah satu peserta Sekolah Antikorupsi (SAKTI) dalam jumpa pers di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Minggu (24/3/2019). 

Baca juga: Emak-emak Minta Sandiaga Perhatikan Nasib Guru Honorer di Desa

Menurut Hasma, kurikulum 2013 sebenarnya telah memasukkan nilai-nilai antikorupsi dalam pembelajaran.

Namun, hal itu masih secara abstrak, tanpa adanya petunjuk yang jelas dalam cara mengajar.

Padahal, guru-guru dituntut memiliki kreativitas dalam mengajarkan nilai-nilai antikorupsi.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Bela 6 Guru Honorer yang Dipecat karena Pose Dua Jari

Di sisi lain, banyak guru belum memiliki pemahaman mendalam mengenai macam-macam korupsi berikut dengan pencegahannya.

Akibatnya, guru kesulitan mengajarkan nilai antikorupsi dengan contoh sehari-hari yang memudahkan siswa menangkap materi tersebut.

Salah satu guru peserta SAKTI Restu Nur Wahyudin mengatakan, butuh waktu bagi guru untuk menciptakan kreativitas dalam mengajar.

Baca juga: Jumlah Siswi Korban Pencabulan Guru Olahraga di Muara Enim Bertambah Jadi 7 Orang

Namun, beban mengajar dan administrasi pendidikan seringkali membuat guru-guru tak punya waktu untuk mempersiapkan materi antikorupsi.

Menurut Restu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebaiknya membuat semacam peraturan menteri yang berisi petunjuk teknis.

Dengan begitu, mau tidak mau guru benar-benar mempersiapkan internalisasi nilai antikorupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com