Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Ucapkan Terima Kasih kepada Puan Maharani yang Jenguk Ani Yudhoyono

Kompas.com - 22/03/2019, 20:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengucapkanterima kasih kepada Ketua nonaktif DPP PDI-P Puan Maharani yang telah menjenguk ibundanya Ani Yudhoyono.

Ia menilai tak ada motif politik dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu saat menjenguk Ani Yudhoyono di National University Hospital, Singapura, Kamis (21/3/2019).

"Saya tidak melihat ada unsur politik di sana. Saya justru berterima kasih kepada beliau dan siapapun para tokoh yang berkenan meluangkan waktu dan tenaganya untuk bisa datang dan memberikan atensi ataupun doa yang baik untuk Ibu Ani," ujar AHY saat ditemui di Kantor Kementerian Koorsinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Ia menambahkan kedatangan Puan untuk menjenguk Ani Yudhoyono justru menunjukkan hubungan baik di antara keduanya. AHY menilai hal tersebut sebagai peristiwa yang sangat humanis.

Baca juga: Wiranto dan AHY Bertemu Bahas Pemilu 2019

"Saya tidak melihat secara politik. Ini adalah hubungan yang sangat manusiawi, sangat humanis, dimana Ibu Puan Maharani berkenan untuk mengunjungi RS di Singapura, memberikan doa dan perhatian untuk kesembuhan Ibu Ani," tutur AHY.

"Walau tidak bisa bertemu secara langsung tapi diterima oleh Pak SBY dan istri saya yang sedang jaga di sana," lanjut dia.

Kompas TV Dua calon wakil presiden melakukan persiapan jelang debat cawapres dengan cara masing-masing. Ma'ruf Amin memilih rileks dengan berkumpul bersama keluarga, sementara Sandiaga Uno memilih bermain basket bersama Agus Harimurti Yudhoyono. Saksikan Debat Ketiga Cawapres dengan tema : Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Budaya pukul 20.00 WIB hanya di KompasTV! #DebatCawapres #SandiagaUno #MarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com