JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pengelolaan pemerintahan idealnya dikolaborasikan dengan paradigma bisnis yang mengedepankan efektivitas dan efisiensi.
Hal tersebut disampaikan Kalla dalam peresmian Jusuf Kalla Entrepreneurial Leadership Centre (JKELC) di Universitas Tanri Abeng, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
"Yang seperti kalau rapat di kantor saya pertama yang saya sebut tujuan. Target. Objektifnya apa nih yang kita rapatkan. Oh, kalau gitu prosesnya begini. Itulah suatu kombinasi, sharing antara entrepreneur dengan publik," kata Kalla.
Baca juga: Wapres Minta Inspektorat Pemerintahan Tingkatkan Penguasaan Teknologi Informasi
Ia mengatakan, paradigma bisnis kental dengan target. Karena itu setiap kegiatan harus berorientasikan target sehingga dibuat sefisien mungkin sesuai targetnya.
Hal itu menurut dia berbeda dengan manajemen pemerintahan yang berorientasi pada proses sehingga terkadang targetnya diabaikan, bahkan bisa dirubah.
Kalla mengatakan orientasi terhadap proses di manajemen pemerintahan muncul lantaran pejabat takut terjerat kasus bila menjalankan sesuatu di luar proses yang telah ditentukan.
Baca juga: Ini Kepatuhan LHKPN di 7 Bidang Pemerintahan Per 25 Februari 2019
Karena itu, Kalla meminta paradigma binsis yang berorientasi target dikolaborasikan dengan paradigma birokrasi yang berorientasi proses sehingga target bisa tercapai namun tak ada penyelewengan dalam prosesnya.
"Nah sekarang bagaimana kita memakai pengalaman target ini tapi prosesnya tidak salah. Karena itulah tentu entrepreneur leadership, bagaiamana mencapai sesuatu tapi kita juga tidak melanggar prosedur tapi prosedur itu bisa sesuai dengan pencapaian target," lanjut Kalla.