Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dalami Video Polisi yang Teriak "Jokowi Yes" saat Pembagian Bansos di Simalungun

Kompas.com - 20/03/2019, 16:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan pihaknya tengah mendalami video tentang polisi yang menyebut "Jokowi, yes, yes, yes," dalam acara pemberian Bantuan Sosial di Simalungun, Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Iqbal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

"Begini, viral yang itu memang seperti polisi, saat ini sedang kami dalami. Propam sudah turun. Tetapi yang harus dilihat, ada video ya, bicara bahwa mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial. Kan memang benar bahwa bantuan sosial itu program pemerintah," ujar Iqbal.

Baca juga: Viral Video Polisi Diduga Terlibat Acara Jokowi Yes, Ini Kata Polri-Bawaslu

"Apabila dugaan bahwa polisi ada di sana, memang kami ada MoU dengan Kemensos untuk melakukan pendampingan terhadap program tersebut. Karena banyak yang disalahgunakan," kata Iqbal lagi.

Beberapa penyalahgunaan Bantuan Sosial yang sudah ditangani Polri di antaranya ialah kasus di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.

Iqbal pun mengatakan, ucapan terima kasih yang disampaikan polisi itu merupakan inisiatif pribadi, bukan institusi.

Baca juga: Menurut TKN, Video Terkait NU dan Hari Santri Bukan Kampanye Hitam

"Bahwa ada terima kasih dan lain-lain itu inisiatif mereka. Diduga juga inisiatif dari masyarakat itu mengucapkan terima kasih," lanjut dia.

Sebelumnya beredar video yang menimbulkan dugaan bahwa polisi terlibat sebuah acara dukungan terhadap calon petahana, yaitu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Video berdurasi 28 detik ini viral di media sosial Twitter. Twit diunggah pada 18 Maret 2019 oleh salah satu akun, serta telah di-retweet lebih dari 3.100 kali dan disukai lebih dari 4.400 akun lainnya.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Kritik Sikap Maruf Amin Terkait Video Kampanye yang Diduga Fitnah

Unggahan tersebut ditonton lebih dari 241.000 akun dan ramai menjadi perbincangan warganet. Terlihat dari lebih dari 600 balasan pada twit tersebut. 

Dalam video ini, terlihat masyarakat sedang berkumpul di sebuah aula terbuka. Seorang petugas berbaju coklat muda dengan celana coklat tua, mirip seperti seragam polisi, berdiri di depan dan membacakan sebuah pernyataan kemudian ditirukan masyarakat yang ada di aula ini.

Berikut narasi penggalan videonya: "Mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Widodo yang telah memberikan bantuan sosial. Jokowi Yes Yes Yes".

Kompas TV Video penyebaran hoaks kembali viral di media sosial. Kali ini, video seorang pria bernama Supriyanto di Banyuwangi, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang ustaz memberikan informasi bohong. Terdengar, Supriyanto menyampaikan jika Jokowi-Ma’ruf akan mengesahkan undang-undang pelegalan perzinahan apabila terpilih di Pilpres 2019. Supriyanto menyampaikan hal ini kepada kaum ibu-ibu dan warga Desa Kalibaru, Banyuwangi. #VideoHoaks #UstazBanyuwangi #Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com