Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir Bandang Sentani, Jokowi Janjikan Perbaikan Lingkungan Hulu

Kompas.com - 17/03/2019, 19:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti kerusakan lingkungan yang menjadi salah satu faktor utama bencana alam serupa banjir.

Bencana banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3/2019) kemarin, misalnya.

Baca juga: Banjir Bandang Sentani Jayapura, 69 Orang Belum Ditemukan

Presiden mengatakan, persoalan terletak di kerusakan lingkungan hulu.

“Penanganan di hulu, kerusakan di hulu, inilah yang memang harus diselesaikan,” ujar Presiden Jokowi saat dijumpai di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/3/2019).

Baca juga: Pertamina Pastikan Distribusi BBM Aman Pasca-banjir Bandang Sentani Jayapura

Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa perbaikan kondisi lingkungan di hulu akan menjadi fokus perhatian pemerintah ke depan. Hal ini demi meminimalisir faktor kelalaian manusia dalam bencana alam.

“Inilah yang ke depan harus kita kerjakan. Arah pekerjaannya ke sana,” ujar Jokowi.

Salah satu cara memperbaiki kondisi di hulu, yakni dengan cara reboisasi alias penghijauan kembali.

Baca juga: Mereka yang Gundah Mencari Keluarga yang Terseret Banjir Bandang di Sentani Jayapura...

Diketahui, jumlah korban akibat banjir bandang di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua yang terjadi Sabtu (16/3/2019) malam, terus bertambah. Hingga Minggu sore, jumlah korban tewas mencapai 63 orang.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes (Pol) AM Kamal mengatakan, 17 jenazah telah berhasil teridentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jayapura. Sebanyak 11 di antaranya sudah diserahkan ke keluarga.

Kompas TV Lumpur tebal terlihat jelas menutupi jalanan di wilayah yang dilanda banjir bandang di wilayah Sentani, Papua. Namun yang paling terlihat jelas dari gambar pantauan udara ini adalah beberapa tumpukan gelondongan kayu yang teronggok pasca-terbawa banjir. Dari gambar udara juga terlihat warga mulai kembali beraktivitas, walaupun kondisi jalanan dan kota tempat mereka tinggal baru dilanda banjir bandang. #BanjirSentani #BanjirPapua #BanjirJayapura #prayforsentani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com