Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Relawan Prabowo, Rachmawati Sebut Penjajahan Gaya Baru Serang RI

Kompas.com - 10/03/2019, 22:45 WIB
Krisiandi

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Rahcmawati Soekarnoputri mewakili Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hadir pada acara apel akbar dan pembekalan caleg parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

Rachmawati menyemangati ribuan sukarelawan dan pendukung pasangan nomor urut 02 ini di Gelanggang Olahraga (GOR) Maulana Yusuf Kota Serang, Minggu (10/3/2019).

Rahmawati yang hadir bersama sejumlah perwakilan pimpinan parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi menyampaikan sambutan sambil duduk di kursi roda.

"Pada tanggal 17 April 2019 adalah tahun penentuan. Kita harus waspada dan bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Sandi," kata putri Proklamator RI Soekarno tersebut dalam acara apel akbar dan pembekalan caleg parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi, seperti dikutip Antara.

Dalam kesempatan itu, Rachmawati memberikan alasan mengapa memilih pasangan Prabowo-Sandi. Menurut Rachmawati, salah satu alasannya karena pada tahun ini bangsa Indonesia dalam posisi bahaya lantaran mengalami penjajahan gaya baru.

"Bukan hanya sembako yang kita impor, melainkan orangnya juga diimpor. Ini artinya penjajahan gaya baru, utang kita sangat besar, setiap kepala dibebani Rp 15 juta, uang kita juga sudah dibawa ke luar negeri," katanya.

Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri Yakin Prabowo Akan Kuasai Debat Kedua Pilpres

Oleh karena itu, kata dia, bangsa Indonesia yang sudah merdeka jangan mau dijajah oleh bangsa asing.

Ia juga mengajak pendukung, simpatisan, dan para sukarelawan Prabowo-Sandi agar siap menjadi saksi di TPS masing-masing wilayahnya guna mengantisipasi kecurangan.

"Jangan sampai ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Kita harus waspadai semua dan tetap harus menjaga ketertiban, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," katanya.

Kompas TV Prabowo menyampaikan pengalamannya selama menjadi prajurit TNI yang bekerja keras untuk membangun bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com