Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Usul Travel Haji dan Umrah Disertifikasi MUI

Kompas.com - 06/03/2019, 11:56 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengatakan belum ada satu pun travel haji dan umrah yang disertifikasi oleh MUI.

Hal ini dia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam seminar bertema "Manajemen Bisnis Syariah Pada Travel Haji dan Umrah" yang digelar Ikatan Ahli Ekonomi Islam di Hotel Bidakara, Rabu (6/3/2019).

"Kalau bank banyak yang sudah kita beri sertifikasi. Pariwisata bahkan asuransi, pasar modal juga ada, kemudian juga hotel. Tetapi travel haji dan umroh itu belum satu pun yang kita berikan sertifikasi," ujar Ma'ruf yang juga calon wakil presiden.

Menurut Ma'ruf, ke depan bisnis travel haji dan umroh juga harus disertifikasi oleh MUI.

Ma'ruf mengatakan, sertifikasi terhadap travel haji dan umroh itu penting untuk menjamin dua hal.

Pertama adalah aspek kesesuaian ibadahnya. Dalam aspek ini, kata Ma'ruf, tanggung jawab travel haji dan umroh besar sekali.

Baca juga: Maruf Amin Yakin Bakal Menang di Aceh

"Jadi kalau aspek ibadah juga harus sertifikasi. Pembimbingnya sudah bersertfikat belum? Bahwa dia capable untuk memimpin jamaah haji," kata Ma'ruf.

Travel haji dan umroh harus menjamin bahwa susunan ibadah yang dilakukan sesuai dengan syariat. Jaminan itu baru bisa dibuktikan dengan sertifikat dari MUI.

Aspek kedua yang harus diperhatikan soal manajemen bisnisnya. Travel haji dan umroh harus memastikan bahwa pengelolaan keuangan mereka sesuai dengan syariah.

"Bisnisnya syariah atau tidak itu kalau sudah diaudit oleh Dewan Syariah Nasional. Kemudian diberikan pengakuan kalau sudah sesuai syariat," ujar Ma'ruf.

Kompas TV Kebijakan sejumlah maskapai penerbangan yang menghapus bagasi gratis membuat travel haji dan umrah memutuskan mengganti pesawat yang mereka gunakan. Kenaikan harga tiket pesawat kenaikan tarif pengiriman barang lewat jasa pengiriman hingga penerapan bagasi berbayar membuat travel haji dan umrah mengambil langkah bisnis. PT Muzdalifah Pontianak yang merupakan agen perjalanan haji dan umrah ini memilih mengganti maskapai yang mereka gunakan. Mereka memilih menggunakan maskapai yang menggratiskan bagasi meskipun harga tiketnya lebih tinggi. Hal ini sebagai pertimbangan agar jemaah tidak repot dengan biaya bagasi dan barang bawaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com