KOMPAS.com — Informasi apa saja yang menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Senin (4/3/2019) kemarin?
Berikut ini rangkuman berita terpopuler Kompas.com kemarin yang sayang untuk dilewatkan.
Anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan dijejer di jalan dan dieksekusi oleh kelompok ekstremis rival.
Eksekusi itu dilakukan di jalanan sebagai aksi balasan atas serangan bunuh diri yang dilakukan ISIS di sebuah restoran di Idlib pekan lalu.
Dilaporkan hanya tinggal 300 anggota ISIS yang masih bertahan di Baghouz meski SDF memperkirakan jumlahnya lebih dari itu.
Reuters Daily Mirror, Minggu (4/3/2019), menayangkan gambar 10 anggota ISIS itu ditembak mati oleh rival yang berasal dari Tahrir al-Sham.
Kabar eksekusi yang menimpa 10 anggota ISIS itu terjadi di tengah gempuran yang mereka hadapi di benteng terakhir di Baghouz.
Tahrir al-Sham merupakan koalisi ekstremis yang anggotanya juga mantan kelompok sayap Al Qaeda, Front Al Nusra.
Baca juga: Anggota ISIS Dijejer di Jalan dan Dieksekusi oleh Kelompok Ekstremis Rival
Sejumlah calon anggota legislatif dari Partai Demokrat memanfaatkan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin untuk mendulang suara.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, dukungan tersebut tidak murni.
"Memang betul di internal Demokrat itu ada beberapa kader kami yang sebetulnya tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf, tetapi memanfaatkan Jokowi-Ma'ruf supaya rakyat memilih dia (sebagai caleg)," ujar Ferdinand ketika dihubungi, Minggu (3/3/2019).
Menurut dia, kader Demokrat yang memanfaatkan Jokowi-Ma'ruf biasanya berada di daerah pemilihan basis paslon 01 itu.
Tujuannya agar masyarakat memilih caleg tersebut sehingga foto Jokowi-Ma'ruf turut dipasang dalam spanduk-spanduk kader tersebut.
Baca juga: Kadernya Disebut Makin Banyak yang Dukung Jokowi-Maruf, Ini Kata Demokrat
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal Polri mengamankan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief atas dugaan penyalahgunaan narkoba di sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).
Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Azis dikonfirmasi di Jakarta, Senin (4/3/2019), mengatakan bahwa Andi diduga menggunakan sabu sebelum penggerebekan oleh tim khusus Dittipid Narkoba Bareskrim Polri.
Baca juga: Polisi Tangkap Petinggi Demokrat Terkait Narkoba
Hasil pemeriksaan urine, Andi Arief positif menggunakan sabu. Namun, polisi tidak menemukan barang bukti sabu.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief merupakan korban dari kegagalan pemerintah memberantas peredaran narkoba.
Tanpa menunjukkan data, Arief menyebut bahwa peredaran narkoba makin meningkat pada pemerintahan Jokowi. Hal itu makin mengancam generasi di Indonesia.
Baca juga: Waketum Gerindra: Andi Arief Korban Kegagalan Pemerintah...
Selain berita-berita di atas, ada sejumlah berita terpopuler lainnya berikut ini: