Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadernya Disebut Makin Banyak yang Dukung Jokowi-Ma'ruf, Ini Kata Demokrat

Kompas.com - 04/03/2019, 06:43 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai banyak yang keliru menilai dukungan sejumlah kader Demokrat untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Ferdinand mengatakan dukungan tersebut tidak murni.

"Memang betul di internal Demokrat itu ada beberapa kader kami yang sebetulnya tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf, tetapi memanfaatkan Jokowi-Ma'ruf supaya rakyat memilih dia (sebagai caleg)," ujar Ferdinand ketika dihubungi, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Demokrat: Maruf Amin Tak Tahu Kondisi Internal Partai

Hal ini disampaikan untuk menanggapi calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang menyebut Partai Demokrat cenderung netral dalam Pemilihan Presiden 2019. Bahkan, beberapa kadernya secara terbuka menyatakan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.

Ferdinand mengatakan kader yang memanfaatkan Jokowi-Ma'ruf biasanya berada di daerah pemilihan basis paslon 01 itu. Supaya masyarakat memilihnya sebagai caleg, foto Jokowi-Ma'ruf turut dipasang dalam spanduk-spanduk kader tersebut.

Ini yang, kata Ferdinand, memanfaatkan Jokowi-Ma'ruf. Namun, lanjutnya, jumlah kader Demokrat yang seperti itu tidak banyak.

"Tidak sampai 100 kali ya, mungkin hanya 1 sampai 2 ditemukan. Tapi karena Partai Demokrat sangat seksi, ketika ditemukan seperti itu beritanya naik heboh," katanya.

Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengatakan, meski Partai Demokrat secara resmi mendukung capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, secara perorangan banyak kadernya yang mendukung paslon nomor urut 01.

"Bahkan, ada kepala daerah dari Partai Demokrat yang secara terus terang mendukung capres-cawapres 01," katanya di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (2/3/2019), dikutip Antara.

Dia kemudian menyinggung pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono yang menurut dia terkesan netral. Ma'ruf menduga, AHY ingin agar politik menjadi nyaman.

Baca juga: Maruf Amin: Makin Banyak Kader Demokrat yang Ikut ke 01

Ma'ruf berharap, rekomendasi Partai Demokrat disampaikan untuk capres petahana Joko Widodo. Ia juga berterima kasih karena AHY memosisikan dirinya di tengah.

Menurut Ma'ruf, sikap Partai Demokrat itu akan menambah dukungan kadernya kepada dia dan Jokowi.

"Karena itu, kami berterima kasih, dia ada di tengah, sehingga orang-orang yang kemudian mendukung kami tidak merasa ada ancaman. Mereka aman, makin banyak orang Demokrat yang ikut ke 01," kata Ma'ruf.

Kompas TV Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin, memberikan tanggapan atas pidato komandan kogasma pemenangan pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com