Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Lupa, yang Namanya Pinjam Harus Nyicil

Kompas.com - 02/03/2019, 11:16 WIB
Ihsanuddin,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) untuk warga Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/3/2019).

Penyaluran dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan Sodoa, Kota Kendari. Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana dan juga didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada debitur UMi agar tak lupa untuk memanfaatkan dana pinjaman dengan baik. Namun, ia juga mengingatkan warga agar tidak lupa untuk membayar cicilan dana pinjaman itu.

"Jangan lupa, yang namanya minjem harus ngangsur, nyicil," kata Jokowi.

Baca juga: Tangannya Terluka Saat Menyalami Warga, Jokowi: Sakit, tapi Enak..

Menurut Jokowi, apabila disiplin membayar cicilan utang, maka warga akan mendapatkan kepercayaan.

Ke depannya, mereka pun akan lebih dipercaya untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar lagi.

Pada akhirnya, pinjaman yang semakin besar itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha.

Jokowi pun mencontohkan bisnis mebelnya yang semula berawal dari bengkel kecil dengan modal pinjaman. Bisnis mebel itu kini sudah besar. 

"Saya dulu ingat juga dari ultra mikro, pinjaman saya pertama Rp 10 juta. Tapi saya disiplin nyicil, jadi dipercaya nambah Rp 30 juta, jadi Rp 500 juta," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar pinjaman yang didapatkan warga bisa digunakan untuk meningkatkan jumlah produksi barang atau omzet usaha.

Ia mengingatkan, dana pinjaman UMi jangan digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif.

Baca juga: Blusukan ke Pasar di Kendari, Jokowi Beli Oleh-oleh untuk Jan Ethes dan Sedah Mirah

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan, debitur UMi harus membuat perencanaan usaha terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman.

Setelah mendapatkan bantuan, anggaran betul-betul disalurkan seutuhnya untuk mengekspansi usaha.

"Uang pinjaman gunakan seluruhnya untuk modal usaha, jangan dipake dulu untuk yang lain-lain. Ingat betul karena kalau sudah keliru melangkah, mengembalikannya sulit," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com