Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangannya Terluka Saat Menyalami Warga, Jokowi: Sakit, tapi Enak..

Kompas.com - 02/03/2019, 09:17 WIB
Ihsanuddin,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo disambut antusias saat jalan sehat dengan masyarakat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Sabtu (2/3/2019).

Sampai-sampai, tangan capres petahana itu tergores karena terkena cakaran saat melayani warga bersalaman.

Kegiatan yang dipusatkan di Tugu Persatuan Sulta atau eks MTQ Square tersebut diikuti ribuan masyarakat.

Sejak awal tiba di lokasi, warga sudah berebut ingin menyalami mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Blusukan ke Pasar di Kendari, Jokowi Beli Oleh-oleh untuk Jan Ethes dan Sedah Mirah

Kegiatan itu berlangsung lancar sejak Jokowi mengibarkan bendera start. Setelah lebih dari 30 menit, Jokowi dan ribuan warga tiba kembali di lapangan tersebut.

Ketika beristirahat sejenak di atas panggung, Jokowi dibantu ajudan tampak memasang plester pada bagian punggung tangan kanannya yang terkena cakaran warga.

Setelah memasang plester di tangannya, Jokowi tampak masih sempat memenuhi permintaan masyarakat untuk berswafoto.

Saat ditanya wartawan, Jokowi membenarkan bahwa luka di tangannya itu ia dapatkan saat meladeni warga bersalaman ketika jalan sehat. Namun Jokowi tampak tak mempermasalahkan luka kecil di tangannya itu.

"Sakit tapi enak," kata Jokowi sembari tertawa.

Menurut Jokowi, sambutan masyarakat Kendari terhadap dirinya memang cukup antusias.

Jokowi menduga antusiasme masyarakat ini karena ia sudah lama tak berkunjung ke Kendari.

Baca juga: Warga Berebut Salaman, Tangan Jokowi Terluka

Sebelumnya, Jokowi memang baru sekali mengunjungi Kendari dan kunjungan itu dilakukan pada 2014 lalu.

"Ya saya melihat di Sulawesi Tenggara masyarakat sangat ramah dan meriah menyambut, tetapi ya mungkin saya terlalu lama enggak ke sini," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com