JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengusulkan agar jumlah penonton di debat ketiga tidak dikurangi tetapi memperketat pengawasan terhadap ketertiban penonton.
"Kami mengusulkan seperti itu, jumlah undangan enggak dikurangin tapi pengawasan terhadap penonton itu diperketat," ungkap Wakil Direktur Bidang Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy, saat konferensi pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019).
Lukman berpendapat bahwa moderator harus tegas untuk menertibkan pendukung yang hadir dalam lokasi debat, seperti saat debat pertama.
Baca juga: Massa Pendukung Paslon yang Hadir dalam Debat Dikurangi Jadi 75
Tata letak panggung pada debat pertama, katanya, memungkinkan moderator dapat langsung melihat penonton yang mengganggu ketertiban dan menegurnya.
Sementara di debat kedua, posisi moderator memunggungi para pendukung. Lukman menilai hal itu agak menyulitkan moderator untuk menertibkan para pendukung yang hadir di arena.
"Debat kedua, moderator membelakangi, kalau mau melihat pakai spion, kalau pengen tahu siapa yang ribut di belakang," ungkapnya.
Baca juga: TKN Imbau Pendukung Jokowi-Maruf Tak Ikut Sebarkan Kampanye Hitam
Ia juga menyarankan agar penonton atau pendukung yang tak mematuhi aturan di arena debat segera dikeluarkan.
Debat ketiga pilpres akan digelar Minggu (17/3/2019). Pesertanya adalah cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Tema debat ketiga ialah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Debat ketiga pilpres akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV.