Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seskab Sebut Pemerintah Berupaya Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Kompas.com - 25/02/2019, 20:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan bekerja senyap untuk membebaskan dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Filipina.

"Informasi seperti tidak bisa serta merta dilakukan secara terbuka. Langkah-langkah tertutup sudah dilakukan pemerintah Indonesia dan Filipina berkaitan dengan pembebasan sandera," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (25/2/2019).

Pramono mengatakan, kejadian penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf bukan sekali atau dua kali terjadi. Indonesia dan Filipina, bahkan dengan Malaysia sudah memiliki mekanisme kerja sama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca juga: Keluarga Korban Sandera Abu Sayyaf Tunggu Perkembangan

Pramono pun memastikan bahwa informasi perkembangan mengenai pembebasan WNI itu secara berkala dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Menteri Luar Negeri selalu, dalam keadaan seperti ini, melakukan koordinasi. Karena ini kan sudah beberapa kali terjadi. Maka, secara tertutup sudah dilakukan," ujar Pramono.

Sebelumnya, sebuah video mengungkap penangkapan dua WNI asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh kelompok Abu Sayaf, Filipina, viral di media sosial, Rabu (20/2/2019).

Video yang berdurasi sekitar 34 detik tersebut memperlihatkan dua WNI diikat dan direkam untuk meminta bantuan Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Polri Siapkan Personel terkait Pembebasan 2 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Dalam rekaman video tersebut tampak beberapa lelaki yang menggunakan penutup kepala sambil menenteng senjata laras panjang. Dalam video tersebut, dengan mata tertutup kain hitam, WNI tersebut berbicara untuk meminta bantuan Pemerintah indonesia. Namun, video itu terputus.

“Saya warga negara Indonesia, pekerjaan nelayan di Sabah. Saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf, Filipina, di laut. Saya minta Pemerintah Indonesia, terutama Presiden dan Pak Dadang...,” kata lelaki tersebut. Video ini pertama kali disebar oleh akun Facebook dengan nama Kim Hundin.

Kompas TV Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan upaya pembebasan dua warga negara Indonesia asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina terus dilakukan termasuk bekerjasama dengan otoritas Filipina. Di tengah festival diplomasi di Makassar, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pembebasan dua WNI yang disandera bukan upaya yang mudah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com