Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Sebut Elektabilitas di Bawah 1 Persen, PSI Masih Optimistis Lolos ke Parlemen

Kompas.com - 22/02/2019, 17:30 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengaku masih optimistis partainya bisa lolos ke parlemen meskipun hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas PSI masih di angka 0,4 persen.

"Kami masih pada posisi optimistis," ujar Raja ketika dihubungi, Jumat (22/2/2019).

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Raja mengatakan, hasil survei LSI agak berbeda dari survei lainnya.

Menurut Raja, survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas PSI sudah di angka 1,7 persen dengan margin of error 2,5-2,8 persen. Artinya, masih ada harapan bagi PSI untuk lolos ke parlemen.

"Dengan kata lain kami optimistis angka 4 persen akan kami dapat pada 17 April nanti," katanya.

LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas partai-partai di Pileg 2019. Survei tersebut dilakukan pada 18-25 Januari 2019 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan margin error 2,8 persen.

Baca juga: Tanggapi Debat, PSI Nilai Jokowi Paham Persoalan Anak Muda

Berdasarkan survei ini, beberapa partai diprediksi tidak masuk parlemen karena suaranya di bawah 4 persen.

Berikut daftar elektabilitas partai nasional di Pileg 2019 sesuai hasil survei LSI:

1. PDI-P: 23,7 persen

2. Partai Gerindra: 14,6 persen

3. Partai Golkar: 11,3 persen

4. Partai Kebangkitan Bangsa: 8,2 persen

5. Partai Demokrat: 5,4 persen

6. Partai Nasdem: 4,5 persen

7. Partai Keadilan Sejahtera: 4 persen

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com