Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertinggi di Basis Massa Muslim, PDI-P Sebut karena Kampanyekan Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 22/02/2019, 15:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai tingginya elektabilitas partainya di kantong pemilih muslim lantaran mereka mengampanyekan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amim bersamaan dengan partai.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) yang menyatakan elektabilitas PDI-P tertinggi di kantong pemilih muslim yakni 18,4 persen.

"Jadi rakyat memahami, dan dari survei LSI terbukti bahwa dukungan mayoritas umat Islam kepada partai politik diberikan kepada PDI-P," kata Hasto melalui keterangan tulis, Jumat (22/2/2019).

Baca juga: Wapres Kalla: Muslim Melemah Dalam Hubungan Antar-Manusia

Hasto mengatakan setelah Pilpres 2004, tidak pernah lagi ada calon dari ulama. Sehingga wajar kehadiran Ma'ruf selaku ulama banyak menarik perhatian pemilih muslim.

Hasto menambahkan survei tersebut juga mematahkan stigma PDI-P yang dinilai berseberangan dengan Islam.

Hasto juga menyatakan dalam berbagai safari politik, ia juga kerap bertemu dengan para ulama dan tokoh pesantren lainnya.

Baca juga: Perayaan Imlek bagi Muslim Tionghoa di Indonesia...

Dari situ, ia menjelaskan berbagai kebijakan PDI-P sehingga mereka bisa memahami.

"Ini tentu adalah sebuah tanggung jawab bagi kami untuk menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya," lanjut Hasto.

Kompas TV Forum Masyarakat Muslim Jakarta melaporkan Caleg DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan karena diduga melakukan penistaan agama. Doddy Akhmadsyah Matondang dan 3 rekannya dilaporkan ke Bareskrim Polri, Jakarta karena menginjak-injak sajadah saat menggelar acara senam bersama warga di Jakarta Barat. Dengan membawa sejumlah berkas kelompok masyarakat ini mengecam video viral yang beredar di media sosial mengenai insiden menginjak sajadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com