Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Kita Mau Coblos, Berubah Gara-gara Isu

Kompas.com - 20/02/2019, 19:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berpesan agar masyarakat konsisten dalam menentukan pilihan politik. Masyarakat, kata Jokowi, jangan mengubah pilihan lantaran isu yang belum terkonfirmasi berhembus. 

"Jangan, kita mau nyoblos, gara-gara ada isu (miring), berubah," ujar Jokowi kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintah Desa Tahun 2019 di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (20/2/2019).

"Kita harus semakin matang dan dewasa dalam berpolitik," lanjut dia.

Ia mengatakan, penyelenggara pemerintah desa turut bertanggung jawab terhadap pemberian pendidikan politik kepada masyarakat. Ajak masyarakat untuk berpikir rasional, menggunakan logika dan nalar.

"Bapak ibu adalah tokoh yang bisa mengajak masyarakat berpikir rasional. Memakai logika dan nalar. Dilihat kalau ada pilihan bupati adu visi. Dilihat. Gampang kan?" ujar Jokowi. 

Jokowi mencontohkan, pemilihan kepala daerah. Menurut Presiden, dalam pemilihan kepala desa masyarakat tinggal melihat rekam jejak, prestasi dan program masing-masing kandidat. Masyarakat tinggal memilih kandidat, yang berdasarkan tiga unsur tersebut, paling baik.

Baca juga: Kagetnya Menteri Hanif saat Diminta Jokowi Bangun 1.000 Balai Latihan Kerja

Kepala desa, kata dia, jangan justru membawa masyarakat larut dalam isu-isu miring yang berkembang. Presiden pun mencontohkan salah satu isu yang menerpa dirinya di tahun politik ini.

"Soal kriminalisasi ulama. Kita ini ada hukum. Hati-hati. Yang namanya kriminalisasi ulama itu, ada orang enggak salah tapi dimasukan sel. Semua sama di mata hukum. Jangan hembuskan itu," ujar Jokowi.

"Saya kira isu ini harus Bapak Ibu luruskan. Jangan didiamkan. Karena kalau didiamkan, itu yang buat isu akan bikin isu lain," lanjut dia.

Kompas TV Pascadebat kedua Pilpres 2019, adu argumentasi dari ajang yang diselenggarakan KPU tersebut hangat diperbincangkan. Bahkan muncul perang tagar antar pendukung kedua capres. Simak dialog Sapa Indonesia Pagi terkait bagaimana mencari bentuk debat capres yang ideal bersama Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan, koordinator jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Danhil Anzar Simanjuntak, dan peneliti Perludem, Heroik M Pratama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com