Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretasan "Cekfakta.com" Diduga Terkait Debat Pilpres, Ini Informasi soal Pelaku

Kompas.com - 20/02/2019, 14:46 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situs kolaborasi sejumlah media untuk mengecek fakta dan memerangi hoaks, Cekfakta.com, diretas pada Selasa (19/2/2019) malam, tak lama setelah debat kedua Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Pihak peretas mengubah situs dengan menampilkan video YouTube. Dengan demikian, hasil cek fakta yang dilakukan lebih dari 20 media dan lembaga secara bersamaan saat debat kedua Pilpres 2019 tak terlihat dalam situs itu. 

"Kami tahu diretas kemarin sore dari complain di media sosial. Kami langsung cek dan benar saja bahwa admin kami tidak bisa masuk (ke situs CekFakta.com)," ujar salah satu pengelola situs Cekfakta.com, Wahyu Dhyatmika saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (20/2/2019).

"Pelapor mengatakan bahwa ia tidak bisa masuk ke Cekfakta.com, malah diarahkan ke video hantu di YouTube," kata Wahyu, yang juga Pemimpin Redaksi Tempo.co.

Wahyu juga mengungkapkan bahwa peretasan diduga terkait cek fakta bersama atau live fact-checking yang dilakukan di kantor Google Indonesia pada Minggu (17/2/2019).

"Ada dugaan, peretasan terkait dengan live checking," ucapnya.

Baca juga: Situs Cekfakta.com Diretas Tak Lama Setelah Debat Pilpres

Dia mengatakan bahwa proses pemulihan situs ini dibantu oleh admin IDWebhost dan programer dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

"Saat ini, kami sedang memperbaiki prosedur pengamanan. Akses ke domain sudah kami kuasai kembali," ujar Wahyu.

Peretasan ini dialami Cekfakta.com selama dua hingga tiga jam. Beruntung, tidak ada kerugian yang berarti bagi situs yang diinisasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Mafindo, dan melibatkan lebih dari 20 media arus utama.

"Kerugian tidak ada, kecuali user kehilangan akses selama beberapa jam," ujar Wahyu.

Informasi pelaku

Wahyu menyebutkan bahwa peretas menggunakan nama Elliot Alderton dengan alamat surel thegreatfsociety@gmail.com.

Nama Elliot merupakan karakter dalam serial Mr Robot. Dalam film bertema peretas itu, karakter Elliot Alderson yang dibintangi Rami Malek menjadi dalang peretasan besar-besaran yang mengatasnamakan kelompok FSociety.

Dengan demikian, ada kemungkinan nama Elliot Alderton dan email yang digunakan itu merupakan nama alias atau nama palsu.

Hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peretasan situs. Selain itu, belum dapat dipastikan pihak yang melakukan aksi peretasan, atau siapa pihak yang dirugikan terkait pemberitaan Cekfakta.com.

Sulit juga untuk mengetahui apakah peretasan ini disebabkan ada pihak yang merasa dirugikan dari hasil pengecekan fakta terhadap pernyataan dua kandidat Pilpres 2019, sebab hasil cek fakta dilakukan secara independen dan berimbang.

Tanggapan Kompas.com

Sebagai salah satu media yang menjadi ikut menginisiasi Cekfakta.com, Kompas.com mengecam adanya peretasan.

"Kompas.com mengecam keras peretasan terhadap situs Cekfakta.com yang sempat mengganggu sistem bersama antarmedia yang dibangun untuk melawan penyebaran hoaks," ujar Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, Rabu (20/2/2019).

Selain itu, serangan ini tidak menyurutkan semangat dan upaya Kompas.com dalam melakukan pengecekan fakta atas pernyataan, klaim, atau data yang diragukan kebenarannya.

Wisnu juga mengatakan bahwa Kompas.com mendesak kepolisian untuk menyelidiki dan mengusut pihak-pihak yang meretas situs Cekfakta.com dengan dasar Pasal 33 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Baca juga: Lawan Hoaks, Aliansi 22 Media Siber Indonesia Luncurkan Cekfakta.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com