Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Yakin Elektabilitas Jokowi Naik setelah Debat Kedua

Kompas.com - 19/02/2019, 20:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo Ma'ruf Amin, Moeldoko yakin elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 itu naik setelah debat kedua pada 17 Februari 2019.

Hal itu dikatakan Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (19/2/2019). 

"Ya pasti naik. Masyarakat Indonesia melihat bagaimana Pak Jokowi menguasai persoalan bangsa dan memaparkan solusi untuk negeri ini," ujar Moeldoko.

Baca juga: Ketua DPW Nasdem Klaim Elektabilitas Jokowi-Maruf Unggul Tipis di Jabar

Moeldoko berpendapat, Jokowi menguasai masalah karena pengalamannya di birokrasi pemerintahan.

Jokowi pernah menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, berbeda dengan Prabowo yang tidak memiliki pengalaman serupa.

"Semuanya itu menjadi basic dan talenta sehingga Pak Jokowi menguasai persoalan bangsa kita," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, Jokowi juga selalu menyampaikan solusi atas sebuah persoalan.

Ia mencontohkan, proyek-proyek infrastruktur yang sebelumnya tertunda, diselesaikan Jokowi beserta jajaran kabinetnya satu per satu.

Baca juga: Dinamika Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Versi 4 Lembaga Survei

 

"Banyak residu dari perencanaan strategis yang bagus di masa lalu tidak bisa dieksekusi. Tapi usai Pak Jokowi datang, selesai dengan cepat. Lain hal, banyak regulasi yang menghambat jalannya investasi. Begitu Beliau datang, bisa diselesaikan," ujar Moeldoko.

Menurut Moeldoko, salah satu karakter Jokowi lagi yang dinilainya bisa menggenjot elektabilitas adalah keberaniannya mengambil risiko.

"Di mana mengambil risikonya? Kalau Beliau mau mencari elektoral, Beliau akan membangunnya di Jawa saja. Karena di Jawa ini secara politik tingkat pemilihnya tinggi, secara ekonomi juga lebih cepat. Tapi Beliau tidak mengambil itu," ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com