Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bawang yang Berdialog dengan Sandiaga Temui Fadli Zon

Kompas.com - 18/02/2019, 18:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani bawang merah yang berdialog dengan Sandiaga Uno, M. Subhan, menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kantornya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/2/2019).

Subhan datang ditemani kuasa hukumnya Muhammad Fayyadh. Pertemuan Subhan dan Fadli berlangsung tertutup.

Usai pertemuan, Fayyadh mengatakan, perjumpaan dengan Fadli merupakan upaya lanjutan setelah melaporkan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli ke polisi. Pelaporan Guntur ke polisi terkait cuitannya yang menuduh kliennya berbohong.

Baca juga: KPU Pastikan Petani Bawang yang Dialog dengan Sandiaga adalah Mantan Anggota KPU Brebes

Fayyadh berharap DPR sebagai lembaga legislatif bisa mengontrol proses pelaporannya di kepolisian.

"Kami menindaklanjuti pelaporan kami untuk mendatangi DPR ini terkait fungsi controlling dari DPR agar pelaporan kami ini diawasi oleh DPR," ujar Fayyadh kepada wartawan.

Ia berharap kunjungannya ke Pimpinan DPR akan membuat pelaporan yang telah dilakukannya tak berhenti di tengah jalan. Ia pun meminta laporan yang dilayangkannya ke polisi tak dikaitkan dengan pilihan politik di Pilpres 2019.

Fayyadh menyatakan kliennya tak beraviliasi dengan pasangan capres dan cawapres manapun di Pilpres 2019.

Fayyadh pun membantah kedatangannya ke Fadli Zon untuk meminta dukungan lantaran Wakil Ketua DPR itu berasal dari Partai Gerindra, partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Saya datang ke beliau karena bukan beliau dari pengurus elite Gerindra, tapi karena beliau membawahi bidang polhukan yang mana membawahi pelaporan kami di Bareskrim. Sekaligus beliau selaku Ketua Umum Himpunan Kerukukan Tani Indonesia (HKTI)," ujar Fayyadh.

M Subhan sebelumnya melaporkan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli terkait cuitannya ke Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Kuasa hukum Subhan, Muhammad Fayyadh, menuturkan kliennya merasa kecewa dengan tuduhan bersandiwa seperti yang dilayangkan Guntur Romli.

Baca juga: Sambangi Bareskrim, Petani Bawang yang Berdialog dengan Sandiaga Laporkan Guntur Romli

"Dia (Guntur Romli) menuduh klien saya ini ngaku-ngaku petani dan ngaku-ngaku bersandiwara, nangis-nangis terhadap cawapres yang datang. Padahal, dia ini Ketua Kelompok Tani di sana dan Sekretaris Gabungan Kelompok Tani," kata Fayyadh.

Subhan pun mengungkapkan kekecewaannya karena dituduh bersandiwara oleh Guntur Romli, ketika ia bertemu Sandiaga Uno di Desa Krasak, Brebes, Senin (11/2/2019).

"Saya sangat sangat dikecewakan, saya petani kok, saya petani di-bully seperti ini, saya punya harga diri, saya punya harga diri," tutur Subhan kepada wartawan di kantor Bareskrim Polri, Jumat.

Kompas TV Petani bawang asal Brebes, Subkhan melaporkan politisi Partai Solidaritas Indonesia, Muhammad Guntur Romli ke Bareskrim Polri. Guntur Romli dilaporkan Subkhan terkait surat palsu permintaan maaf dirinya karena dianggap melakukan kebohongan. Atas laporannya Subkhan yakin dapat menjebloskan Guntur Romli ke dalam penjara. Guntur Romli disangkakan melanggar Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang pelanggaran transaksi elektronik. Laporan juga datang dari Tim Advokat Indonesia Bergerak yang melaporkan Fadjroel Rachman dan Guntur Romli ke Bareskrim Mabes Polri. Koordinator TAIB, Djamaluddin Koedoeboen mengaku telah bicara langsung dengan Subkhan. Menurutnya Subkhan tidak pernah menyampaikan pernyataan apa pun dan dialog dengan Sandi pun dikatakan bukan sandiwara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com