Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Jateng Dikejar Prabowo-Sandi, Jabar Ditinggal, Ya Sudah Kami Rebut...

Kompas.com - 15/02/2019, 13:05 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai kubu Prabowo-Sandiaga salah strategi karena terlalu fokus pada Jawa Tengah.

Akibatnya Jawa Barat yang selama ini menjadi basis Prabowo sudah mulai dikuasai Jokowi-Ma'ruf.

"Itulah salahnya, kenapa mereka gempur Jawa Tengah? Padahal Jawa Tengah ini sudah betul-betul ke kita. Jawa tengah dikejar, eh Jawa Baratnya ditinggalkan. Ya sudah kami rebut," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Jumat (13/2/2019).

Baca juga: Kalah Telak pada 2014, Jokowi Diklaim Mulai Geser Prabowo di Jawa Barat

Ace mengatakan, saat ini survei internal sudah menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sudah lebih unggul daripada Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat. Menurut dia, ada beberapa penyebab naiknya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di provinsi itu.

Alasan pertama, karena Partai Golkar sudah bergabung dalam partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 ini. Berbeda dengan Pilpres 2014 ketika Partai Golkar masih mendukung Prabowo.

Baca juga: Timses Jokowi: Kami Sudah Bisa Tersenyum Lihat Survei di Jawa Barat

Alasan kedua karena banyak tokoh-tokoh Jawa Barat yang menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Jumat (15/2/2019). KOMPAS.com/JESSI CARINA Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Jumat (15/2/2019).

"Ketiga kita juga mendapatkan dukungan dari kepala daerah. Dulu 2014 kepala daerahnya kan dari kubu sebelah. Sekarang kepala daerahnya Kang Emil dan wagubnya Pak UU yang juga dari partai koalisi," ujar Ace.

Selain itu, kata Ace, ada alasan lain yang lebih penting yaitu adanya sosok Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Ace mengatakan Ma'ruf yang memiliki kultur Sunda lebih dekat secara kultural dengan masyarakat Jawa Barat.

Baca juga: Menurut Timses, Dukungan untuk Prabowo-Sandi di Jawa Tengah Bertambah

Sementara itu, TKN Jokowi-Ma'ruf juga tidak khawatir akan kehilangan suara di Jawa Tengah.

Ace mengatakan, provinsi tersebut sejak lama sudah menjadi basis partai pendukung Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, sebagian besar kepala daerah di Jawa Tengah juga mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Dan yang lebih penting lagi, Pak Jokowi itu orang Jateng, orang Solo. Jadi sudah tahu betul sejauh mana kekuatan di Jateng," kata Ace.

Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Menang Mutlak di Jawa Tengah

Ace mengatakan warga Jawa Tengah pasti bangga jika Jokowi yang merupakan warga Jateng menjadi presiden lagi. Jokowi juga mendapatkan penguatan dari kepala daerah di Jawa Tengah.

"Ini (saran) para kepala daerah, 'Sudah Pak Jokowi enggak usah garap Jateng, itu urusan kami'. Itu kata Pak Ganjar Pranowo dan kepala daerah lainnya. Sekarang Pak Jokowi fokus ke daerah yang memang dinilai masih zona merah," ujar dia.

Kompas TV Suara pemilih di Jawa Tengah menjadi rebutan dua pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2019. Apakah mulai berkampanyenya Prabowo di Jawa Tengah bisa mengganggu perolehan suara Jokowi- Ma'ruf? Dan apakah kubu Jokowi- Ma'ruf masih yakin suara pemilih di Jateng tidak akan beralih ke pasangan calon nomor urut 02? Untuk membahasnya sudah hadir di studio Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi- Ma'ruf, Arsul Sani serta anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com