Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Jokowi-Ma'ruf Unggul pada Debat Pertama

Kompas.com - 30/01/2019, 14:40 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengukur persepsi publik mengenai penampilan kandidat pada debat pertama pilpres 2019 yang digelar pada 17 Januari 2019.

Hasilnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinilai mayoritas responden lebih unggul dalam debat.

Pertanyaan yang diajukan kepada para responden, "Berdasarkan debat pasangan capres-cawapres yang pertama, pasangan mana yang paling unggul?".

Pertanyaan ini ditanyakan kepada 50,6 persen responden yang mengaku menonton debat baik secara utuh maupun sebagian.

Baca juga: Survei LSI Setelah Debat Pertama: Jokowi 54,8 Persen, Prabowo 31 Persen

 

Dari survei ini, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan dipilih oleh 50,0 persen responden.

Peneliti LSI Albi Alfaraby saat merilis hasil suveinya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Peneliti LSI Albi Alfaraby saat merilis hasil suveinya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).
Sementara, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya dipilih oleh 35,4 persen responden.

Responden yang merahasiakan jawaban, belum memutuskan, tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 14,6 persen responden.

"Secara umum, publik menilai Jokowi-Ma'ruf menang debat capres-cawapres pertama," kata peneliti LSI Albi Alfaraby saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Survei Indikator: Basis Massa Partai Berkarya dan Demokrat Tak Solid Pilih Prabowo-Sandi

Jokowi-Ma'ruf dinilai unggul dalam aspek kemampuan komunikasi, penguasaan materi, program kerja, penguasaan permasalahan sesuai tema debat, serta kepemimpinan yang kuat.

Adapun, Prabowo-Sandi unggul dalam satu aspek yakni pasangan calon yang kompak dan saling melengkapi.

Kendati demikian, Albi mengingatkan bahwa hasil survei mengenai siapa kandidat yang unggul dalam debat ini bisa menjadi bias. Sebab, banyak juga masyarakat yang tidak menilai penampilan pasangan calon secara objektif.

Baca juga: Median: Kubu Jokowi-Maruf Tak Perlu Panik Lihat Hasil Survei

 

Hal Ini khususnya terjadi pada mereka yang sudah memiliki pilihan sebelum menonton jalannya debat.

"Jadi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf akan mengatakan mereka lebih unggul, begitu juga yang mendukung Prabowo-Sandi akan menjawab jagoan mereka lah yang lebih unggul," kata Albi.

Survei LSI ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden adalah 1200 orang yang memiliki hak pilih di Pilpres 2019.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini yakni plus minus 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com