Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Median: Kubu Jokowi-Ma'ruf Tak Perlu Panik Lihat Hasil Survei

Kompas.com - 23/01/2019, 11:16 WIB
Christoforus Ristianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun membantah kecurigaan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang menyatakan hasil survei Median memihak ke pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia mengklaim bahwa pihaknya tidak ada hubungannya dengan pihak Prabowo-Sandiaga.

"Ya, jernih saja melihat data, dibaca dulu semua temuan Median. Jangan terlihat grogi dan panik begitu, keunggulan Pak Jokowi masih ada kok," ujar Rico ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Jokowi-Maruf 47,9 Persen, Prabowo-Sandi 38,7 Persen

Rico menuturkan, TKN tidak perlu khawatir bahkan berburuk sangka terlalu berlebihan terhadap hasil survei Median.

Menurut dia, Median merupakan lembaga yang akurasi prediksinya berpredikat baik.

"Lihatlah dengan mata jernih bahwa selisih elektabilitas keduanya itu mengecil dan itu fakta yang saya temukan. Kalau saya dipaksa-paksa memberikan selisih di atas 10 persen, justru saya berbohong terhadap profesionalitas sebagai seorang peneliti," kata dia.

Baca juga: Jubir Jokowi-Maruf Curiga dengan Hasil Survei Median

Respons Ace tersebut, bagi Rico, justru membuat dirinya khawatir jika TKN salah membaca data dan tren elektabilitas.

"Seharusnya TKN melihat data itu dengan lapang dada dan mencoba mengevaluasi lebih dalam. Kita tidak ada bayar-bayaran oleh kubu manapun," ujar dia.

"Saya khawatir kalau TKN salah membaca data, salah membaca tren, mereka bisa kalah," tambah dia.

Dia mencontohkan, TKN perlu berkaca pada hasil Pilkada 2017 yang menunjukkan bahwa hasil survei Median soal isu agama berperan penting dalam kekalahan Basuki Tjahaja Purnama.

"Tidak ada satupun lembaga yang mengangkat isu itu. Akhirnya Pak Ahok terbuai dengan situasi yang ada dan kalah. Jangan sampai Pak Jokowi mengulang pengalaman Pak Ahok yang kalah karena tidak lapang dada melihat data dan berburuk sangka," ujar Rico.

Rico menambahkan, survei Median juga memaparkan kelebihan dan kekurangan kedua kandidat.

Baca juga: BPN: Survei Membuktikan Masyarakat Ingin Perubahan Ekonomi

Ia mengaku heran mengapa TKN tidak membaca paparan bahwa Jokowi unggul di desa, di kalangan pemilih dewasa, dan di media massa.

"Itu data yang menunjukkan keunggulan Pak Jokowi lho. Dan sekarang mau diputar-putar bagaimanapun, Pak Jokowi masih menang," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru bicara TKNJokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, curiga dengan hasil survei Median.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com