Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Kirim Tim ke Lokasi Banjir Sulsel

Kompas.com - 24/01/2019, 13:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (24/1/2019) pagi, mengirimkan tim ke daerah terdampak banjir di Sulawesi Selatan.

"BNPB sudah mengirimkan tim untuk melakukan penilaian. Siang ini juga saya akan berangkat ke Sulsel," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis siang.

Tim akan menilai kondisi bencana banjir agar dapat segera ditentukan pola penanganan selanjutnya.

Baca juga: Kisah Nenek Nur Selamatkan Cucunya saat Banjir di Gowa, 3 Jam Peluk Batang Pohon

Soal bantuan kemanusiaan, Doni juga memastikan, akan disalurkan secepatnya ke empat kabupaten dan kota terdampak banjir, yakni Maros, Makassar, Goa dan Jeneponto. Masing-masing daerah mendapatkan bantuan dengan nilai Rp 250 juta.

"Pengelolaan bantuan ini akan kita koordinasikan dengan instansi terkait," ujar Doni.

Berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban tewas mencapai 20 orang serta belasan ribu yang jadi korban. Ia juga sudah melaporkan peristiwa ini kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Penyebab Banjir Sulsel, Pintu Air di Dua Bendungan Dibuka

Diberitakan, Banjir melanda sebagian wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), terparah di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Pangkep.

Di empat daerah itu, ketinggian airnya mencapai 2 meter. Akibatnya Jalan Trans Sulsel lumpuh. Banjir yang melanda Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulsel terjadi sejak Selasa (22/1/2019) kemarin.

Hingga kini, air masih menggenangi daerah itu. Bahkan, akses jalan trans Sulsel menjadi lumpuh akibat ketinggian air mencapai 1,5 meter. Sedangkan, di sejumlah permukiman, banjir mencapai 2 meter.

Kompas TV Sebuah rumah di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terseret banjir pada Selasa (22/1/2019) kemarin. Detik-detik kejadian ini sempat direkam oleh warga dan menjadi viral di media sosial. Warga histeris dan hanya bisa pasrah saat melihat rumahnya yang terbawa banjir bandang seusai hujan deras yang terus menggugur wilayah itu sejak Selasa (22/1/2019) lalu. Banjir juga merendam jalan poros Jeneponto-Makassar dan memutus satu jembatan penghubung antar desa. Rumah yang berukuran cukup besar ini terbawa arus sungai yang deras dan kemudian hancur setelah menabrak bangunan lain yang ada di depannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com