Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui BPN, Dubes Uni Eropa Konfirmasi Pernyataan Prabowo soal Tax Ratio

Kompas.com - 21/01/2019, 14:11 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa menemui Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Djoko Santoso di kantor sekretariat BPN, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019).

Delegasi tamu dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa, H.E. Vincent Guerend. Turut hadir dalam rombongan tersebu, sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa seperti Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hungaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Czechnya, Perancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Irlandia.

Baca juga: Strategi Prabowo-Sandiaga, Naikkan Tax Ratio untuk Tumpas Korupsi

Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu, para dubes mengonfirmasi beberapa hal terkait isu ekonomi dan politik.

"Mereka melakukan konfirmasi, cek dan banyak beberapa hal yang ditanyakan oleh mereka soal ekonomi, soal politik, ada kurang lebih hampir 2,5 jam lah," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kompleks parlemen, Kamis (20/12/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kompleks parlemen, Kamis (20/12/2018).

Salah satu hal yang dikonfirmasi oleh para dubes yakni pernyataan Prabowo soal wacana menaikkan tax ratio atau rasio pajak pada saat debat pertama Pilpres, Kamis (17/1/2019).

Menurut Fadli, sejumlah pemberitaan media asing keliru dalam menyebutkan rencana Prabowo jika terpilih pada Pilpres 2019.

Baca juga: Prabowo Mau Naikkan Tax Ratio, tapi Potong Tarif Pajak, Apakah Bisa?

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, pemberitaan media asing menulis bahwa Prabowo akan menaikkan tax rate atau persentase pajak.

Padahal, kata Fadli, tax ratio dan tax rate merupakan dua hal yang berbeda.

Ia menegaskan, yang dimaksud Prabowo adalah menaikkan atau meningkatkan penerimaan pajak, dari sekitar 10 persen menjadi 16 persen.

"Karena mereka kan banyak sumber-sumbernya itu dari koran berbahasa Inggris tapi salah menyebutkan. Misalnya kemarin waktu debat itu dikatakan Pak Prabowo akan menaikan tax ratio, tapi seolah-olah ditulis sebagai tax rate, itu beda sekali," kata Fadli.

Baca juga: CEK FAKTA: Pernyataan Prabowo soal Tax Ratio Indonesia

"Pak Prabowo tidak pernah menaikkan pajak, tapi rasio peningkatan pajak menjadi 16 (persen), yang sekarang itu 10 (persen). Itu beda sekali. Ini yang menurut saya menimbulkan kesalahpahaman," tuturnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengklaim bahwa maraknya korupsi di Indonesia dikarenakan penghasilan aparatur sipil negara (ASN) terbilang kecil.

Karena itu, Prabowo berjanji akan menaikkan rasio pajak, sehingga gaji ASN dapat ditingkatkan.

"Kita tingkatkan tax ratio yang sekarang berada 10 persen bahkan lebih rendah, saya akan kembalikan ke 16 (persen) tax ratio," ujar Prabowo, dalam debat pertama Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019) malam.

Kompas TV Debat Pertama Capres &amp; Cawapres <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#Pemilu2019">#Pemilu2019</a>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com