Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beberapa informasi hoaks atau kabar bohong masih sempat ditemui di media sosial atau aplikasi pesan pada saat ini.
Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya jeli menyaring informasi dan kabar dari media sosial agar tidak termakan informasi bohong.
Berikut sejumlah informasi yang berhasil terkonfirmasi sebagai hoaks dalam sepekan ini, 13-18 Januari 2019. Berikut rinciannya.
Kabar mengenai adanya surat edaran berisi permintaan data tenaga medis dan nonmedis di rumah sakit dan mengatasnamakan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini beredar pada Selasa (15/1/2019).
Tak hanya meminta informasi bidata tenaga medis dan non medis rumah sakit, surat ini juga bermodus ingin memastikan kebenaran dan ketetapan untuk Sistem Informasi Rumah Sakit Online (SIRS Online) Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Analis Kebijakan Ahli Utama (AKAU) Kemenkes, Untung Suseno Sutarjo mengungkapkan bahwa surat tersebut merupakan hoaks.
Menurut Untung, surat itu beredar melalui pesan di WhatsApp pada tahun lalu dan kemudian muncul lagi sekitar tanggal 8 Januari 2019 dengan format pesan yang sama.
Agar surat tersebut tidak menimbulkan informasi yang salah lebih luas, Untung mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai surat itu.
Baca juga: [HOAKS] Surat Kemenkes Minta Biodata Tenaga Medis dan Nonmedis di RS
Selain itu, dalam pekan ini juga muncul pemberitaan mengenai adanya kapal yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Selasa (15/1/2019).
Pemberitaan itu awalnya tersebar di aplikasi pesan, WhatsApp yang berbunyi:
"DANAU TOBA BERDUKA
INNALILLAHI WA INNAILLAHI ROJI'UN...
Buat rekan2 mari sama kita berdoa : baru tenggelam kapal jurusan tiga ras simanindo. muatan penumpang 183 orang. sepeda motor 40. info yang selamat baru 3 orang. kejadian baru saja. semoga semua korban selamat. Aamiin..."
Tidak hanya itu, pesan juga dilengkapi video berdurasi 3 menit 23 detik yang dinarasi sebagai kapal yang tenggelam.
Dalam video itu, diperlihatkan kapal di tengah perairan dan tiba-tiba terbalik. Terdengar juga beberapa orang berteriak panik dan berdoa.
Direktur Pemasaran Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Basar Simanjuntak menegaskan bahwa pesan dan video itu bukan kejadian tenggelamnya kapal di Danau Toba.
Kemudian, berdasarkan penelusuran Kompas.com, video itu ternyata kejadian tenggelamnya Kapal Rafelia II di perairan Selat Bali, Banyuwangi, pada 4 Maret 2016.
Adapun dalam peristiwa tersebut sebanyak 76 orang bisa diselamatkan oleh petugas.
Baca juga: [HOAKS] Video Perlihatkan Kapal Tenggelam di Danau Toba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.