Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Minta Pembuat Spanduk yang Pakai Foto Gatot Nurmantyo Diusut

Kompas.com - 14/01/2019, 10:42 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid, bingung foto mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bisa dipasang di spanduk Prabowo-Sandiaga.

Hidayat meminta untuk diusut siapa pembuatnya.

"Saya justru mempertanyakan, kok ada sih orang yang menaruh poster Pak Gatot? Saya minta BPN untuk mengusut siapa yang memasang poster ini. Sangat mungkin juga ada yang menyelundupkan," ujar Hidayat di kompleks parlemen, Senin (14/1/2019).

Baca juga: 5 Fakta Foto Gatot Nurmantyo di Baliho Prabowo-Sandi, Sempat Terpasang di Solo hingga Tak Dapat Izin dari Gatot

Hidayat mengatakan, sejak awal pihaknya memahami bahwa Gatot bukan bagian dari BPN Prabowo-Sandiaga. Selain itu, tidak ada untungnya juga memasang foto Gatot dalam spanduk milik BPN.

Apalagi, kata dia, masih banyak tokoh menjual lainnya selain Gatot yang bisa disandingkan dengan Prabowo-Sandiaga.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen, Jumat (16/11/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen, Jumat (16/11/2018).

"Pak Djoko Santoso senior Pak Gatot, sama-sama mantan Panglima TNI. Juga ada nama Prabowo, Habib Salim Segaf. Jadi saya khawatir ada yang memasang, entah siapa," ujar Hidayat.

Baca juga: Baliho Gatot Nurmantyo di Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Solo Dilepas

"Makanya saya meminta BPN mengusut tuntas siapa yang menaruh ini dan menarik itu karena tidak pernah kita programkan," tambah dia.

Spanduk yang dipermasalahkan Gatot memuat foto dirinya dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Adapun, Gatot sendiri mengaku tidak pernah dimintai persetujuan atas pemasangan spanduk dan baliho itu.

Baca juga: Terkait Pilpres, Gatot Nurmantyo Pastikan dalam Posisi Netral

Dalam akun Instagram pribadinya @nurmantyo_gatot, dia menyatakan bahwa dia tidak pernah ditemui dan tidak pernah diberitahu secara langsung.

Gatot meminta agar fotonya dilepas dari spanduk dan baliho tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Gatot juga mengunggah foto berupa spanduk dan baliho yang mencantumkan fotonya.

Ia juga menyertakan foto surat kabar yang memberitakan mengenai fotonya di spanduk yang dipasang di Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandi.

Kompas TV Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo meminta fotonya yang terpasang pada baliho Prabowo-Sandiaga di Solo untuk diturunkan. Foto Gatot Nurmantyo memang sempat terlihat terpasang pada posko pemenangan Prabowo-Sandiaga di Solo, Jawa Tengah. Dalam akun instagramnnya Gatot meminta agar fotonya diturunkan karena merasa tidak pernah diberitahu terkait pemasangan foto tersebut. Dalam akun instagramnya Gatot menampilkan foto baliho bergambar dirinya yang terpasang pada posko pemenangan Prabowo-Sandiaga di Solo. Menanggapi permintaan Gatot Nurmantyo, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno mengatakan telah berkoordinasi dengan staf Badan Pemenangan Nasional untuk menurunkan baliho yang terpampang di Solo tersebut. Pemasangan baliho Gatot Nurmantyo di posko BPN Prabowo-Sandi juga mendapatkan tanggapan dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin yang menilai kubu pasangan capres dan cawapres 02 sudah kehilangan cara untuk mendapatkan dukungan dari tokoh publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com