Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Hoaks Soal Isu Personal Capres Lebih Mudah Bangkitkan Emosi Pemilih

Kompas.com - 08/01/2019, 15:46 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi memaparkan, berita bohong atau hoaks dalam Pilpres 2019 berisi beraneka ragam informasi kedua kubu pasangan capres-cawares.

Informasi hoaks itu bisa berupa serangan, pembelaan, maupun klaim prestasi di masa lalu.

Namun, menurut Burhanuddin, hoaks yang paling sering dan lama beredar biasanya terkait dengan isu personal calon presiden.

“Isu personel lebih potensial membangkitkan emosi dan merugikan pemilih, karena pemilih kehilangan kesempatan berharga untuk mendapatkan informasi terkait rekam jejak kedua belah pihak,” ujar Burhanuddin dalam rilis temuan survei terbaru media sosial, hoaks, dan Pilpres 2019 di Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan Dilaporkan Polisi soal Dugaan Penyebaran Hoaks

Burhanuddin mengatakan, tujuan hoaks terkait isu pribadi adalah untuk mempengaruhi pemilih agar memilih capres tertentu.

“Tujuan hoaks menggoyahkan “keimanan” politik pemilih agar mengalihkan dukungan ke capres lain,” kata Burhanuddin.

Burhanuddin mengemukakan, dari beberapa survei terakhir pemilih tampak sudah memiliki sikap partisan. Pemilih tampak sudah memiliki preferensi tentang capres-cawapres yang mereka dukung.

“Sikap partisan ini adalah dukungan kepada entah pasangan Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi,” kata Burhanuddin.

Baca juga: Megawati: Kenapa Presiden Kita Sendiri Dibilang Keturunan China?

Orang yang partisan, kata Burhanuddin, terdorong untuk memperhatikan dan mempercayai informasi yang mendukung sikapnya dan sebaliknya menolak dan tidak percaya pada informasi yang bertentangan dengan sikapnya.

“Umumnya mereka yang partisan cenderung ingin mendengar apa yang ingin mereka dengar, tidak mau mendengar apa yang tidak mau mereka dengar,” tutur Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, orang yang partisan cenderung menerima hoaks secara parsial atau tidak utuh.

“Kalau hoaks itu mendukung sikap partisannya dia akan setuju, kalau hoaksnya merugikan sikap partisipannya dia tidak akan setuju,” tutur Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com