Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elnino Diprediksi Januari-Februari, KLHK Antisipasi Kebakaran Hutan

Kompas.com - 07/01/2019, 10:30 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sejak awal tahun setelah Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya El Nino moderat pada Januari hingga Februari 2019.

"El Nino moderate di wilayah Indonesia akan terjadi pada awal Januari hingga Februari 2019, dan perlu dilakukan antisipasi sejak dini," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Ruandha Agung Sugardiman dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (7/1/2019) seperti dikutip Antara.

Kesiapsiagaan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, menurut Agung, mulai dilakukan sejak awal tahun 2019. Antisipasi melibatkan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia atau Manggala Agni .

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan mengatakan, Manggala Agni siaga melakukan berbagai upaya di lapangan, baik terkait pencegahan maupun pemadaman dini pada areal-areal yang terjadi kebakaran.

"Saat ini cukup panas dan angin kencang menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti di wilayah Kabupaten Dumai, Provinsi Riau. Hingga saat ini, Manggala Agni sigap melakukan pemadaman di areal terbakar, agar api tidak meluas," ujar Raffles.

Selain itu, menurut dia, memasuki hari keempat kerja di 2019, Manggala Agni terus lakukan pemadaman pada lahan terbakar di Desa Mamugo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.

Jenis tanah gambut menyulitkan api padam karena titik panas berada di bawah permukaan tanah. Untuk mengantisipasi cuaca panas di wilayah Dumai, Manggala Agni melakukan aksi pencegahan melalui patroli-patroli pencegahan di wilayah rawan kebakaran.

Selain itu, monitoring titik panas (hotspot) juga terus dilakukan. Setiap titik panas yang terpantau, kata dia, segera dilakukan pengecekan ke lapangan.

Pemadaman juga dilakukan di wilayah Desa Karya Indah Jalan. Riau Ujung, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Manggala Agni bersama TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) bahu membahu memadamkan api.

Sementara di Desa Bumbung, Mandau, Kabupaten Bengkalis, juga ditemukan areal terbakar.

Di kawasan itu, Manggala Agni bersama-sama dengan MPA membuat sekat bakar untuk mencegah kebakaran menyebar.

Baca juga: Kebakaran Lahan Mulai Muncul di Pekanbaru

Kondisi lahan yang berupa gambut, serta tiupan angin yang cukup kencang menjadi kendala dalam upaya pemadaman di Bengkalis. Angin kencang membuat api membesar dan cepat merembet serta berdampak pada asap tebal yang mengganggu pelaksanaan pemadaman.

Meski begitu, Raffles mengatakan Manggala Agni bersama para pihak tetap melakukan pemadaman dalam kondisi apapun.

Manggala Agni juga terus menjalin koordinasi dan sinergi dengan para pihak seperti TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perusahaan pemegang konsesi, perangkat desa dan MPA untuk bersama-sama melakukan upaya pengendalian karhutla baik upaya pencegahan maupun pemadaman.

Kompas TV Akibatnya seluruh siswa dipulangkan lebih awal untuk keamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com