Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Gus Dur Sebut Tokoh NU yang Dukung Prabowo Tak Mengakar di Masyarakat

Kompas.com - 31/12/2018, 18:57 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid mengatakan, perbedaan pandangan politik biasa terjadi di kalangan keluarga besar Nahdlatul Ulama.

Pernyataan ini untuk mengomentari tokoh NU termasuk beberapa keluarga pendiri NU yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, dia mengatakan gerbong yang mendukung Prabowo-Sandiaga tidak memiliki basis di masyarakat.

"Dari zamannya ayah saya juga sudah ada, satu ikut sini ikut sana, jadi tuh di keluarga kaki itu wajar-wajar saja. Dan yang ikut Bowo (Prabowo) hari ini dari keluarga kami itu tidak mengakar di masyarakat. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Lily di Jalan Situbondo, Senin (31/12/2018).

Baca juga: Bertemu Maruf Amien, Adik Gusdur Ungkap Harapan Bangkitnya Koperasi

Dukungan dari tokoh-tokoh NU terbagi ke dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Misalnya, Gus Irfan yang merupakan cucu pendiri NU, KH Hasyim Asyari, sudah menyatakan mendukung Prabowo-Sandiaga.

Ayah Gus Irfan, KH Yusuf Hasyim, dikenal sebagai salah satu tokoh NU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Selain Gus Irfan, ada KH Hasyim Karim atau Gus Aying, KH Fahmi Amrullah atau Gus Fahmi dan KH A. Baidhowi atau Gus Dhowi. Ketiganya adalah cucu dari KH Hasyim Asyari. Mereka menyatakan mendukung Prabowo-Sandiaga. 

Baca juga: Adik Gus Dur: Sebagai Teman, Tidak Mungkin Saya Tak Dukung Maruf Amin

Sementara itu, keluarga Gus Dur juga sudah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Lily sendiri sudah menyatakan bahwa dirinya mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Apalagi, dia telah berteman sejak lama dengan Ma'ruf Amin. Lily pun yakin bahwa sejatinya dukungan keluarga NU pada dasarnya sudah terpusat ke satu pilihan.

"Saya yakin, saya yakin karena di NU itu memang akhirnya itu akan menjadi satu gitu ya. Kalau ada yang berbeda itu ya enggak banyak lah," kata dia.

Kompas TV Haul ke sembilan presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, berlangsung di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ada pun pesan yang disampaikan dalam haul ini adalah bagaimana menjadikan politik sebagai sarana untuk menegakkan nilai luhur kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com