Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

94 Ribu Personel Polri Amankan 1.904 Titik Perayaan Tahun Baru 2019

Kompas.com - 31/12/2018, 16:37 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri mengerahkan 94 ribu personel untuk mengamankan perayaan tahun baru.

Dalam pengamanan, Polri dibantu TNI, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, serta stakeholders lainnya juga akan turut membantu pengamanan.

“Akan melaksanakan pengamanan di 1.904 titik tempat perayaan malam pergantian tahun,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (31/12/2018).

Baca juga: Kapolda Jatim Imbau Warga Tak Serbu Surabaya saat Malam Tahun Baru

Rumah ibadah dan tempat keramaian masyarakat lainnya, seperti pusat-pusat perbelanjaan, tempat-tempat hiburan, serta obyek wisata, juga menjadi fokus pengamanan Polri.

Dedi mengatakan, Polri mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban dengan melakukan langkah-langkah preemtif kepada masyarakat.

“Polri akan mengantisipasi segala potensi gangguan kamtibmas dengan melaksanakan pengamanan terbuka, tertutup, patroli gabungan dan laksanakan langkah-langkah preemtif kepada masyarakat,” kata Dedi.

Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan di wilayah masing-masing saat perayaan pergantian tahun.

Antisipasi Terorisme

Dala kesempatan itu, Dedi menuturkan, Kepolisian melalui Densus 88 mengantisipasi potensi ancaman terorisme yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban saat perayaan malam tahun baru 2019. Sejumlah lokasi menjadi fokus pengamanan dari tim Densus 88.

"Satgas Antiterorisme dan Densus 88 bekerja semaksimal mungkin untuk antisipasi dan mitigasi seluruh potensi ancaman terorisme. Baik itu di tempat-tempat ibadah atau tempat keramaian maupun di tempat pesta pergantian tahun baru, seperti di Bali itu fokus, kemudian di Jakarta, dan beberapa daerah di Jawa," ujar Dedi.

Dedi menuturkan, sejauh ini Densus 88 dan unit lain tetap melakukan pergerakan secara senyap untuk mendeteksi potensi gangguan dari kelompok teroris.

Menurut Dedi, pergerakan secara senyap ini dilakukan agar tidak tercipta kepanikan di tengah masyarakat.

Baca juga: Rayakan Tahun Baru di Kota Tua, Catat Lokasi Kantong Parkirnya...

"Sejauh ini bukan berarti Densus 88 sama Satgas antiterorisme itu diam, itu bergerak terus tapi secara silent. Densus dan satgas antiterorisme itu bergerak terus tanpa diketahui masyarakat. Karena kalau diketahui masyarakat justru akan membuat masyarakat jadi takut, jadi khawatir, bahkan panik," ujar Dedi.

Densus 88 juga memantau sel-sel tidur atau sleeping cell dari teroris yang memiliki potensi akan bangkit.

Lebih lanjut, kata Dedi, Densus 88 juga melakukan pemantauan selama 24 jam terhadap eks narapidana terorisme yang memiliki pemahaman radikal.

 

Kompas TV Terdapat di Desa Kaliwlingi, Brebes, Jawa Tengah obyek wisata dewi mangrove sari menghadirkan permainan air <em>speedboat</em> yang siap menguji adrenalin pengunjungnya. Untuk mengendarai <em>speedboat</em> pengunjung dikenakan biaya Rp 30 ribu. Selain <em>speedboat</em> sejumlah fasilitas lain yang juga disiapkan pihak pengelola dalam liburan tahun baru ini di antaranya menara pandang dan grup musik angklung. Hadirnya beragam fasilitas ini disambut antusias pengunjung. Selain beragam fasilitas ini pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam obyek wisata Dewi Mangrove Sari dengan menyusurinya selama 20 menit menggunakan sejumlah perahu yang sudah disiapkan pihak pengelola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com